Sabtu 09 Jul 2022 04:35 WIB

Saat Menjabat, Shinzo Abe Dorong Pariwisata Halal

Jepang juga mulai menawarkan paket khusus untuk wisatawan Muslim.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Salah satu bidang yang berhasil dikelolanya adalah pariwisata, terutama pariwisata halal
Foto: AP/Shizuo Kambayashi, File
Salah satu bidang yang berhasil dikelolanya adalah pariwisata, terutama pariwisata halal

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO – Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dikenal sebagai sosok penting di Jepang. Selama menjabat, dia membawa perubahan bagi Jepang dengan menerapkan strategi ekonomi bernama Abenomics.

Salah satu bidang yang berhasil dikelolanya adalah pariwisata. Awalnya, Abe menetapkan target untuk menarik 20 juta wisatawan setiap tahun pada tahun 2020. Namun, jumlah tersebut diubah karena adanya peningkatan wisatawan. Ini membuat pemerintah mengubah targetnya menjadi 30 juta wisatawan pada tahun 2020.

Salah satu upaya untuk mencapai target itu adalah mendorong pariwisata halal. Menurut Organisasi Pariwisata Nasional Jepang, pada akhir Oktober 2015, jumlah wisatawan Malaysia telah meningkat 18,2 persen dibandingkan tahun lalu. Lonjakan tersebut juga datang dari wisatawan Indonesia 30,8 persen.

Jika dihitung, sekitar 270 ribu orang Malaysia dan kurang dari 200 ribu orang Indonesia mengujungi Jepang. Kehadiran mereka didukung oleh pemerintah dan bisnis lokal Jepang. Bentuk dukungan diwujudkan dalam berbagai hal. Misal, Perfektur Aichi yang menerbitkan Buku Pegangan Perhotelan Muslim berbahasa Jepang. Buku tersebut mengajari orang Jepang cara berperilaku saat pelanggan Muslim datang ke toko mereka.

Baca juga : PM Jepang: Pembunuhan Shinzo Abe Tindakan Biadab dan Tak Bisa Dimaafkan

Dilansir Aljazirah, Jumat (8/7/2022), beberapa biro perjalanan Jepang juga mulai menawarkan paket khusus untuk wisatawan Muslim. Salah satu perusahaan rintisan bernama Travelience menawarkan paket tur Tokyo khusus untuk wisatawan Muslim. Paket mencakup tur ke tempat wisata, distrik perbelanjaan, konsumsi makanan halal, dan kunjungan ke masjid.

Dikutip Nikkei Asia, untuk menarik wisatawan Muslim, pada pemerintahan Abe juga didirikan banyak ruang sholat di berbagai tempat publik, seperti stasiun dan bandara. Ruang sholat juga dilengkapi dengan keran yang memungkinkan umat Islam dapat berwudhu.

Selain di stasiun, semua bandara internasional utama di Jepang juga memiliki mushola, misal, Bandara Haneda Tokyo. Menurut operator bandara, mushola itu digunakan hingga 14 ribu orang selama 12 bulan.

Karena wisatawan Muslim memperhatikan tentang akomodasi di Jepang yang kian membaik, peringkat Jepang dalam Global Muslim Travel Index meningkat ke urutan enam dari delapan pada tahun 2017. Tiga negara teratas yang masuk daftar adalah Singapura, Thailand, dan Inggris. Indeks tersebut mengukur keramahan terhadap wisatawan Muslim, termasuk ketersediaan makanan halal, keamanan bagi wisatawan dan akses ke tempat sholat.

Baca juga : Shinzo Abe, PM Jepang Terlama yang Mundur karena Alasan Kesehatan

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement