REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Fashion Muslim ternyata sudah menjadi magnet banyak kalangan. Salah satunya adalah mahasiswa-mahasiswa yang berasal dari New Zealand (NZ). Mahasiswa-mahasiswa ini sengaja datang ke Bandung untuk belajar tentang fashion moslem.
"Betul mereka memang sengaja datang ke Bandung karena kebetulan IFI ada di Bandung," ujar Manager Islamic Fashion Institute (IFI), Hanni Haerani, dalam siaran persnya, Jumat (8/7/2022).
Hanni mengatakan, telah ditandatangani perjanjian MoU antara Islamic Fashion Institute (IFI) dan Giles Brooker International (GBI) dalam rangka kegiatan studi banding mahasiswa-mahasiswa dari beberapa kampus New Zealand. Para mahasiswa ini datang dengan beasiswa dari pemerintah New Zealand untuk mempelajari segala hal ikhwal tentang fashion moslem.
"Kegiatan ini akan berlangsung selama enam minggu dari bulan Agustus hingga September. Mahasiswa yang tergabung dalam kegiatan ini di antaranya dari Bachelor of Sustainable Fashion Design Auckland, Diploma Auckland dan Diploma Wellington," papar Hanni.
Chairman at Giles Brooker Group membenarkan hal itu. Menurutnya, pihaknya telah menjalin hubungan dengan Islamic Fashion Institute (IFI) Indonesia sejak 2019 dalam program pendidikan yang diperuntukkan bagi mahasiswa dari beberapa kampus di NZ yang ingin belajar busana muslim. Para mahasiswa ini mendapatkan beasiswa dari pemerintah NZ untuk mengikuti program belajar selama enam minggu.
"Seharusnya tahun ini menjadi tahun kedua pengiriman para mahasiswa ke Indonesia. Namun dikarenakan pandemi maka tahun ini menjadi tahun pertama," katanya.
Hanni berharap, kegiatan ini akan berjalan lancar dan turut mendukung program pemerintah dalam rangka menjadikan Indonesia sebagai pusat busana muslim dunia.
Para mahasiswa, kata dia, ingin mempelajari kaidah-kaidah berbusana dalam Islam. Selain desain mereka juga diberi pengetahuan mengenai trend dan perkembangan bisnisnya saat ini. Di akhir program mereka akan membuat koleksi busana Muslim yang akan di tampilkan di catwalk.
"Harapan dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah ingin mendukung indonesia menjadi Pusat Kajian dan Benchmark Busana Muslim Dunia," katanya.
Adanya pengakuan ini, kata Hanni, membuktikan animo pelajar luar negeri yang setiap tahun tertarik untuk mengetahui tentang busana muslim, terlebih pasarnya yang terus meningkat.