Sabtu 09 Jul 2022 05:59 WIB

Fachry Ali Dukung Menpora Bangun Anak Muda sebagai Kader Bangsa

Menpora mengatur persoalan olahraga di Tanah Air sekaligus mengatur generasi muda.

Red: Andi Nur Aminah
Tokoh senior Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Fachry Ali
Foto: Republika/ Wihdan
Tokoh senior Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Fachry Ali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh senior Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Fachry Ali menyampaikan komitmennya untuk membantu Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dalam membangun generasi muda agar dapat menjadi kader-kader bangsa Indonesia. "Kami mendukung sepenuhnya Pak Menpora melaksanakan tugas sucinya, yaitu membangun kader-kader bangsa dari generasi muda," kata Fachry sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (8/7/2022).

Menurutnya, dukungan tersebut muncul karena Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI merupakan kementerian di Indonesia yang memiliki tugas serta fungsi paling berat. "Sebenarnya, dari seluruh kementerian ini yang paling susah dan paling berat tugasnya adalah Menpora," kata Fachry.

Baca Juga

Lebih lanjut, dia menjelaskan Menpora memimpin kementerian yang memiliki tugas dan fungsi yang paling berat, yakni bertanggung jawab untuk mengatur persoalan olahraga di Tanah Air sekaligus mengatur generasi muda sebagai salah satu elemen masyarakat dengan jumlah paling besar saat ini.

"Sudah (mengatur) olahraga digabung juga dengan generasi muda, apalagi generasi muda dalam struktur saat ini adalah yang terbesar (jumlahnya). Bayangkan, Menpora berupaya mengatur begitu banyak generasi muda yang sekarang ini. Itu adalah persoalan yang berat sekali," ujar dia.

Di samping itu, ia juga menilai kaderisasi anak-anak bangsa memang harus terus dilakukan, karena selama ini krisis yang dihadapi Indonesia adalah krisis pengkaderan anak bangsa yang mampu memahami sejarah, budaya, sosiologi, dan antropologi bangsa. "Beberapa kasus yang ada belum lama ini menunjukkan bahwa kita mengalami krisis pengkaderan pada semangat kebangsaan. Sebelumnya, kesadaran tentang masyarakat, terutama pada generasi milenial mengenai nasib bangsa itu mengindikasikan tentang kegagalan pengkaderan," kata Fachry.

Pada sisi lain, dalam kesempatan yang sama, Presidium KAHMI Rayon Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Prof Kusmana menilai program mengembangkan generasi muda sebagai kader bangsa bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga harus didukung oleh masyarakat. Dia pun mengucapkan terima kasih atas dukungan dari Zainudin Amali terhadap segala usaha KAHMI dalam mengembangkan generasi muda di berbagai aspek.

"Mudah-mudahan usaha ini terus berlanjut dan Indonesia bisa mencapai satu prestasi untuk ke depan yang lebih baik dari sebelumnya, baik olahraga maupun kepemimpinan dalam organisasi kepemudaan," kata Kusmana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement