Rabu 03 Nov 2021 19:00 WIB

Pencarian Korban Tenggelam di Pantai Karapyak Masih Nihil

Kendala di lapangan adalah cuaca yang tak bersahabat.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pencarian Korban Tenggelam di Pantai Karapyak Masih Nihil. Ilustrasi Tenggelam
Foto: Foto : MgRol112
Pencarian Korban Tenggelam di Pantai Karapyak Masih Nihil. Ilustrasi Tenggelam

REPUBLIKA.CO.ID,PANGANDARAN -- Pencarian seorang korban tenggelam di Pantai Karapyak, Kabupaten Pangandaran, masih belum membuahkan hasil. Cuaca di lokasi yang tak mendukung menjadi kendala proses pencarian korban. 

Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Pangandaran, Nana Suryana mengatakan, tim SAR gabungan telah melakukan pencarian dengan melakukan penyisiran di laut dan darat. Namun, hingga hari keempat pencarian atau Rabu (3/11) sekitar pukul 17.00 WIB, korban masih belum ditemukan. "Sampai sekarang masih nihil," kata dia saat dihubungi, Rabu. 

Ia menyebutkan, kendala di lapangan adalah cuaca yang tak bersahabat. Menurut dia, angin di lokasi pencarian lumayan kencang, sehingga membuat ombak yang kuat. Selain itu, beberapa kali juga turun hujan di lokasi.

Menurut Nana, biasanya korban tenggelam akan muncul ke permukaan pada hari ketiga pencarian. Namun karena di lokasi banyak terumbu karang, ada kemungkinan korban terselip.

Ia menjelaskan, adanya wisatawan tenggelam di Pantai Karapyak itu merupakan kejadian yang kedua kalinya dalam setahun terakhir. "Sebelumnya juga pernah kejadian belum sampai setahun lalu. Namun sampai sekarang korban tak ditemukan. Ketika itu sudah pencarian delapan hari, tidak ditemukan juga," kata dia.

Nana mengatakan, pencarian korban tenggelam di Pantai Karapyak akan tetap dilakukan hingga hari ketujuh, sesuai dengan SOP pencarian. Pencarian dipimpin langsung oleh Basarnas. "Setelah itu, kita akan kembalikan kepada pihak keluarga," kata dia.

Sebelumnya, korban atas nama Muhamad Usamah Salahudin (13) dilaporkan terseret arus pantai di Pantai Karapyak pada Ahad (31/10). Ketika itu, korban dilaporkan terseret arus di Pantai Karapyak saat tengah berenang bersama seorang rekannya. Korban tenggelam dan hilang terseret arus. Sementara temannya telah berhasil ditemukan dalam keadaan selamat.

Tidak untuk Berenang

Nana menjelaskan, wisatawan yang berkunjung ke Pantai Karapyak sebenarnya dilarang untuk berenang. Namun memang rambu larangan berenang di objek wisata itu masih kurang. Petugas Bala Wisata Tirta (Balwista) di tempat itu juga hanya satu orang. 

"Tadinya memang Pantai Karapyak tak terlalu ramai, tapi kan sekarang mulai ramai. Mangkanya kemarin Pak Bupati sempat menutup dulu sampai SOP diperbaiki," kata dia.

Menurut dia, orang awam yang berkunjung ke Pantai Karapyak tak akan tahu bahwa di sana tidak boleh berenang. Secara sepintas, ia menilai kondisi ombak di Pantai Karapyak terlalu besar. Namun, arusnya air di sana sebenarnya deras. Di sana juga merupakan hamparan terumbu karang. "Jadi rambu dan petugas harus ditambah," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Tonton Guntari mengatakan, Pantai Karaprak ditutup sejak Senin (1/11) sore berdasarkan arahan langsung dari Bupati Pangandaran. Bupati meminta strandar operasional prosedur (SOP) yang ada di objek wisata itu diperbaiki sebelum dibuka kembali.

"Memang di sana (Pantai Karapyak) banyak hal yang mesti diperbaiki dari sisi keselamatan," kata dia saat dihubungi Republika, Selasa (2/11).

Menurut dia, pihaknya sudah berkoordinasi dengan warga di sekitar Pantai Karapyak untuk menyusun SOP aktivitas pariwisata. SOP itu sudah dibuat dan akan diserahkan kepada Bupati Pangandaran.

Dalam SOP itu, nantinya akan ditempatkan personel Bala Wisata Tirta (Balawista) untuk melakukan pemantauan aktivitas di aekitar Pantai Karapyak. Selain itu, rambu-rambu peringatan di kawasan pantai juga akan ditambah.

"Jadi sebentar lagi juga kita buka lagi. Besok palingan sudah bisa dibuka," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement