Kamis 29 Jul 2021 08:33 WIB

PPKM Level 3 Pangandaran, Destinasi Wisata Masih Ditutup

Pariwisata merupakan sumber pendapatan terbesar masyarakat Pangandaran.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Fuji Pratiwi
Suasana Pantai Barat Pangandaran, Jawa Barat (ilustrasi). Penerapan PPKM Level 3 membuat destinasi wisata di Kabupaten Pangandaran masih ditutup.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Suasana Pantai Barat Pangandaran, Jawa Barat (ilustrasi). Penerapan PPKM Level 3 membuat destinasi wisata di Kabupaten Pangandaran masih ditutup.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, masih melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 hingga 2 Agustus. Terdapat pelonggaran aturan dalam PPKM lanjutan itu, tapi destinasi wisata masih ditutup.

Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Pangandaran Suheryana mengatakan, terdapat pelonggaran sejumlah aturan dalam PPKM Level 3 yang diterapkan saat ini. Ia mencontohkan, saat ini upacara akad nikah sudah boleh dilakukan tapi hanya dihadiri oleh tamu maksimal 20 orang.

Baca Juga

Selain itu, warung makan juga sudah diperbolehkan melayani pelanggan untuk makan di tempat tapi dibatasi dengan jaga jarak. "Waktu berada di warung itu juga maksimal 20 menit, tak boleh terlalu lama," kata dia saat dihubungi Republika, Selasa (28/7).

Ia menambahkan, kegiatan di tempat ibadah juga telah diperkenankan. Asalkan, masyarakat yang datang untuk beribadah dibatasi maksimal hanya 25 persen dari kapasitas yang tersedia.

Namun, untuk kegiatan pariwisata masih ditutup hingga saat ini. Kepastian batas waktu penutupan destinasi wisata masih belum bisa dintentukan.

Semua tergantung perkembangan kasus Covid-19. "Kalau kasus semakin turun, mungkin wisata bisa dibuka kembali dengan beberapa ketentuan pembatasan. Namun, tergantung dari kebijakan pusat juga," kata Suheryana.

Menurut dia, sektor pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan terbesar masyarakat di Kabupaten Pangandaran. Karena itu, ia berharap destinasi wisata bisa segera bisa segera beroperasi kembali.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Yani Achmad Marzuki mengatakan, terdapat dua faktor yang menyebabkan kegiatan pariwisata di Pangandaran belum bisa berjalan. Pertama, kasus Covid-19 belum sepenuhnya bisa dikendalikan. Kedua, capaian vaksinasi masih rendah.

"Kalau dua indikator itu sudah baik, kan bisa terbentuk herd immunity. Baru setelah itu pariwisata bisa dibuka. Tapi kita belum bisa pastikan kapan," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement