Sabtu 09 Jul 2022 03:12 WIB

Thamrin Nine Bangun Interkoneksi Bawah Tanah dengan Stasiun MRT BNI Dukuh Atas

Pembangunan interkoneksi ini sepenuhnya merupakan Social Enviromental Concession

Seremonial ground breaking interconection Thamrin Nine-Stasiun MRT BNI.
Foto: Istimewa
Seremonial ground breaking interconection Thamrin Nine-Stasiun MRT BNI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengembang kawasan Thamrin Nine membangun pedestrian tunnel yang menghubungkan dengan Stasiun MRT BNI Dukuh Atas. Interkoneksi atau terowongan bawah tanah sepanjang 80 meter ini merupakan kerja sama pengembang PT Putragaya Wahana melalui perusahaan afiliasinya PT Wisma Kartika, Bank UOB serta Pemerintah Provinsi Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, mengatakan Jakarta saat ini berada dalam tahap awal menuju kota global. Adanya transportasi publik yang semakin terintegritas menandakan Jakarta menuju kota global.

"Satu ciri dari sebuah kota global adanya transportasi umum yang telah dikembangkan dengan baik, dan warganya menggunakan transportasi publik itu," ujar Anies saat seremonial ground breaking interconection Thamrin Nine-Stasiun MRT BNI. 

Gubernur Anies menekankan pembangunan trasportasi publik menuju kota global adalah mengintegrasikan semua moda angkutan umum yang ada di Jakarta. Sejak lama Jakarta telah memiliki transportasi publik namun belum terkoneksi dengan baik.

Inisiasi pembangunan interkoneksi bawah tanah ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama tentang Pembangunan Bangunan dan Fasilitas Interkoneksi Thamrin Nine UOB–Stasiun Dukuh Atas BNI. Perjanjian diteken Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Mahfud dan Direktur Utama PT Wisma Kartika, Alvin Gozali, dengan disaksikan Gubernur dan Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar.

Alvin Gozali mengatakan interkonesi bawah tanah ini akan dibangun oleh PT Putragaya Wahana serta perusahaan afiliasinya PT Wisma Kartika. Mereka merupakan perusahaan pengembang kawasan Thamrin Nine yang membangun gedung UOB, Autograph Tower, dan Luminary Tower. "Jadi sebagai main develover kawasan Thamrin Nine, kita bangun MRT tunnel ini di tanahnya Pemprov DKI, tunnel-nya dihibah ke DKI dan PT MRT,” ujarnya.

Interkoneksi sepanjang 80 meter ini dibiayai sepenuhnya oleh PT Wisma Kartika dan UOB sebesar Rp 150 miliar. Sementara pengelolaan MRT tunnel ini nantinya akan dilakukan dengan joint operation antara PT PGW, Bank UOB, Wisma Kartika, dan PT MRT.

Alvin mengungkapkan, pembangunan interkoneksi ini sepenuhnya merupakan Social Enviromental Concession, yang sepenuhnya nonprofit. Benefit yang akan didapat kawasan Thamrin Nine dari sisi marketing, serta lalu lintas orang dan harga sewa yang kemungkinan akan meningkat.  

"Secara marketing lebih kuat karena banyak orang dan karyawan bisa masuk ke gedung kita, gedungnya jauh lebih produktif dan kemungkinan harga sewanya juga bisa naik," ujarnya.

Sebagai pengembang kawasan Thamrin Nine, Alvin berharap pembangunan interkoneksi ini bisa bermanfaat bagi masyarakat. Kehadiran tunnel MRT ini bisa menjadikan lingkungan kawasan Thamrin Nine lebih nyaman, tidak macet, dan semua moda transportasi saling terintegrasi.

"Gojek, taksi, airport train, LRT, MRT, semuanya bisa gotong royong. Karena kawasan Thamrin Nine nantinya kita harapkan bisa 40 sampai 50 ribu dan kemungkinan besar kita akan terhubung dengan Grand Indonesia itu juga, ada 30 sampai 40 ribu orang. Jadi dalam satu hari bisa 100 ribuan orang yang akan melewati kawasan ini,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement