Jumat 07 Jan 2011 05:06 WIB
Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Komunitas Arab-Amerika yang dalam sesi diskusi yang berlangsung di Al-Hawarif Center, New York menyimpulkan peran AS masih dibutuhkan dalam proses perdamaian di Timur Tengah. Mereka juga menyatakan kebijakan AS sangat diharapkan membantu membangun dialog antara Palestina dan Israel serta terbentuknya negara Palestina merdeka di masa depan.
Seperti dilaporkan Voanews.com, Senin (3/1), harapan itu mengemukan dikalangan komunitas Arab-AS dengan merujuk pada pernyataan Presiden AS Barrack Obama yang mengatakan kebijakan AS atas Timur Tengah merupakan fokus utamanya. Obama sudah mewujudkan komitmennya dengan memediasi pertemuan Pelstina dan Israel kendati pertemuan itu belumlah mampu membuka jalan kesepakatan yang diharapkan.
Meski menggantungkan harapan pada peran AS di Timur Tengah, komunitas Arab-Amerika menyalahkan AS yang dalam berbagai hal termasuk pembangunan pemukiman Yahudi di wilayah Palestina. Masalah lainnya, AS menggantungkan kondisi Irak dan Afganistan meski mereka berniat untuk mengurangi jumlah tentaranya. Mereka juga tidak percaya proses perdamaian yang didengungkan AS sudah dilakukan secara maksimal.
Disamping itu, Komunitas Arab-Amerika juga meyoroti soal demokratisasi Mesir. Menurut mereka, proses demokrasi yang berjalan mandek di Mesir merupakan buah kebijakan AS. Karena itu, mereka menyatakan tak heran bila demokrasi di Mesir tidak berubah kendati Presiden Husni Mubbarak kelak akan lengser.