REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tadej Pogacar menunjukkan kelasnya sejak Tour de France dimulai pekan lalu. Meski begitu, juara bertahan dua kali itu pada Jumat (8/7/2022) mengatakan bahwa perebutan gelar masih terbuka lebar.
Pogacar tampil mengesankan di time trial pembuka. Pembalap sepeda asal Slovenia itu memangkas jarak dari rival-rivalnya setelah melibas jalan berbatu pada etape lima sebelum memenangi dua etape secara beruntun, setelah menyalip runner-up tahun lalu, Jonas Vingegaard, di finis puncak gunung pertama di lomba itu pada Jumat.
Pogacar unggul 35 detik atas rivalnya yang dari Denmark itu menuju etape di pegunungan Alpen. Di situ, ia akan kembali diuji oleh satu-satunya pembalap yang membuatnya menderita tahun lalu di pegunungan.
"Tujuh hari pertama yang luar biasa, tapi kita melihat beberapa pembalap sangat kuat dan hari ini hanya satu tanjakan," kata pembalap berusia 23 tahun itu setelah mengalahkan Vingegaard di akhir tanjakan 7 km dengan gradien 8,7 persen hari itu demi mempertahankan kaus kuning.
"Gap (di klasemen umum) tidaklah besar jadi ini masih terbuka lebar."
Pogacar akan mengantisipasi serangan rival-rivalnya di pegunungan, khususnya oleh rekan-rekan Vingegaard di tim Jumbo Visma yang dengan tim Ineos-Granadiers memiliki skuad paling kuat di balapan itu. Akan tetapi, Pogacar tidak takut.
"Di tanjakan, kekuatan itu penting. Tentunya kami akan menghadapi banyak persaingan tapi bagi saya sama saja apakah semuanya membalap melawan saya atau tidak," kata Pogacar.
"Saya tinggal harus mengayuh pedal dan mengerahkan segalanya."