Sabtu 09 Jul 2022 16:30 WIB

Ratusan Keong Darat Afrika 'Serbu' Pantai Florida, Bisa Sebabkan Meningitis

Ini adalah kali ketiga keong darat Afrika itu ditemukan di Florida.

Keong  darat Afrika menyerbu pantai Florida.
Foto: reuters
Keong darat Afrika menyerbu pantai Florida.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Ratusan keong darat raksasa Afrika muncul di Pantai Teluk, Florida. Kehadiran hewan itu mengancam tanaman dan pohon dan berisiko menularkan sejenis penyakit meningitis langka kepada manusia.

Keong yang berasal dari Afrika Barat itu merupakan salah satu hewan paling merusak di dunia. Hewan itu memakan sedikitnya 500 jenis tanaman, kulit batang pohon, dan bahkan cat dan plesteran rumah, menurut laman Departemen Pertanian AS.

Baca Juga

Gastropoda itu memiliki cangkang yang bisa tumbuh hingga seukuran kepalan tangan manusia dan kerap membawa parasit yang dikenal sebagai cacing paru tikus (rat lungworm). Parasit tersebut dapat menularkan sejenis meningitis yang memiliki gejala seperti nyeri otot, sakit kepala, leher kaku, demam dan muntah.

Lebih dari seribu ekor keong yang sama telah dikumpulkan di kawasan pinggiran New Port Richey di Pasco County, Florida, kata pihak berwenang. "Semua keong yang diuji hingga Kamis tidak mengandung parasit cacing paru tikus," kata Greg Hodges, asisten direktur Divisi Industri Tanaman Florida.

Otoritas di negara bagian itu pertama kali mendeteksi serbuan keong tersebut pada 23 Juni 2022. Pihak berwenang meminta masyarakat tidak menyentuh atau mengonsumsi keong tersebut untuk mencegah infeksi.

"Yang paling penting, jangan memakannya. Ini bukan keong untuk ditaruh di atas mentega, minyak dan bawang putih. Ini bukan sesuatu yang ingin Anda pegang. Ini bukan sesuatu yang ingin Anda makan," kata Komisaris Departemen Pertanian Florida Nikki Fried.

Untuk memberantas keong itu, Florida telah melakukan pengawasan dan tindakan pada sebuah kawasan di sekitar New Port Richey hingga semua keong dibinasakan, menurut laman departemen tersebut. Tindakan dengan menggunakan metaldehida, sejenis pestisida untuk memberantas keong dan siput, akan memakan waktu 18 bulan. Kawasan itu akan dipantau selama dua tahun setelah keong terakhir ditemukan.

Belum jelas bagaimana keong itu bisa sampai ke Florida. Namun, laman Departemen Pertanian AS mengatakan kemungkinan hewan itu terbawa oleh kargo atau diimpor secara ilegal untuk dimakan atau dijadikan piaraan.

Ini adalah kali ketiga keong darat Afrika itu ditemukan di Florida. Pada 1960-an, diperlukan dana 1 juta dolar AS (Rp 14,98 miliar) dan waktu 10 tahun untuk  memberantasnya.

Serbuan kedua pada 2010 menghabiskan waktu satu dasawarsa dan dana 23 juta dolar AS (Rp 344,45 miliar) untuk membinasakannya.Jika keong tersebut muncul di luar kawasan yang diawasi di New Port Richey, pemberantasan hewan itu akan memakan waktu lebih lama, kata pihak berwenang.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement