REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wales di Cardiff, Inggris telah menetapkan penyair nasional Muslim pertamanya, yang akan menjabat peran barunya hingga 2025. Ia adalah Hannan Issa, penyair muslim berdarah Wales-Irak. Ia pun merasa lega akhirnya bisa menunjukkan kepada dunia tentang gelar barunya ini.
"Sangat lega akhirnya saya bisa mengatakan Saya Penyair Nasional Wales!" cicit Issa melalui akun twitternya @hanna_issa_.
Menurut Literature Wales, sebuah perusahaan nasional untuk pengembangan sastra, perempuan berhijab ini akan berperan untuk memperkenalkan keragaman budaya dan bahasa Wales melalui tulisannya, baik di dalam maupun di luar negeri.
"Rasanya luar biasa (menjadi Muslim pertama dalam peran ini), seperti langkah maju yang sangat positif untuk representasi," kata Issa kepada The New Arab, Sabtu (9/7/2022).
"Puisi benar-benar telah memperkaya perjalanan saya untuk membangun hubungan saya dengan kedua budaya saya," katanya.
"Kata-kata dan frasa dan ide-ide dari kedua bahasa (Wales dan Arab-Irak), sangat sering menyusup ke dalam pekerjaan saya," imbuhnya.
So relieved I can finally say:
I’m the National Poet of Wales! @LitWales
Poetry is such a huge part of Welsh culture and I’m excited to succeeding the wonderful @iforapglyn .
Took the opportunity to dress up as Blodeuwedd @cardiff_castle pic.twitter.com/vO1BUWSdDD
— Hanan Issa (@hanan_issa_) July 6, 2022
Issa percaya latar belakang budayanya yang penuh warna akan memperkuatnya dalam peran barunya. Dia mengatakan, pengalamannya telah membuatnya penasaran dan berpikiran lebih terbuka.
"Saya pikir hal-hal itu berguna sebagai kreasi ketika Anda mencari inspirasi, saya berharap itu akan menjadi kekuatan dalam peran ini di mana saya mencoba menangkap minat publik dan membangun jembatan di antara orang-orang," ucapnya.
Issa menyatakan meskipun latar belakang Muslimnya penting baginya, itu hanya satu sisi dari siapa dirinya. Dia berharap, orang-orang dari berbagai latar belakang dan demografi dapat melihat dirinya dalam peran ini dan berpikir bahwa itu adalah sesuatu yang berpotensi dapat dicapai bagi mereka.
Karya Issa baru-baru ini masuk dalam buku antologi berjudul My Body Can House Two Hearts. Dia juga turut berkontribusi pada buku berjudul Welsh (Plural): Essays on the Future of Wales.
Tidak hanya itu, Issa juga menerima penghargaan dari BBC Wales 2020 untuk film pendeknya yang berjudul The Golden Apple. Karya-karyanya juga ditampilkan dan banyak dipublikasikan di berbagai platform, termasuk ITV Wales dan Huffington Post.