Sabtu 09 Jul 2022 20:07 WIB

Wisata Keraton Yogyakarta Tutup Tiga Hari Rayakan Idul Adha

Wisata Keraton Yogyakarta buka kembali Selasa (12/7/2022).

Keraton Yogyakarta terlihat dari Alun-Alun Utara Yogyakarta. Wisata Keraton Yogyakarta Tutup Tiga Hari Rayakan Idul Adha
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Keraton Yogyakarta terlihat dari Alun-Alun Utara Yogyakarta. Wisata Keraton Yogyakarta Tutup Tiga Hari Rayakan Idul Adha

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Objek wisata di lingkungan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat tutup selama tiga hari pada momentum perayaan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah.

"Tutup untuk tiga hari, Sabtu sampai Senin (11/7/2022) buka kembali Selasa (12/7/2022)," ujar Abdi Dalem Punakawan Nerang Dahana Keraton Yogyakarta Mas Bekel Wisnu Pawoko saat ditemui di Kompleks Keraton Yogyakarta, Sabtu (9/7/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan objek wisata milik Keraton Yogyakarta yang tutup tiga hari adalah Museum Pagelaran dan Kompleks Kedhaton. Taman Sari diliburkan pada Sabtu saja.

Wisnu menuturkan penutupan sementara destinasi wisata Keraton selama tiga hari untuk menghormati Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah serta bersamaan penyelenggaraan Hajad Dalem Grebeg Besar pada Ahad (10/7/2022).

"Kalau Senin tutup itu memang semua destinasi wisata milik Keraton liburnya setiap Senin," ucap Wisnu.

Menurut dia, Keraton Yogyakarta akan menggelar Grebeg Besar secara terbatas. Selain meniadakan arak-arakan, pembagian ubarampe gunungan Grebeg Besar juga terbatas hanya bagi para Abdi Dalem di dalam keraton.

Wisnu mengakui banyak wisatawan yang tidak tahu mengenai informasi penutupan wisata keraton itu. "Sejak tadi pagi lumayan banyak wisatawan yang datang. Tapi tidak apa-apa kalau mau foto-foto selama tidak masuk ke dalam keraton," ujar dia.

Meski tidak bisa masuk, sejumlah wisatawan tampak berswafoto di beberapa sudut pelataran keben keraton. Laode Harun, salah seorang wisatawan yang datang bersama enam anggota keluarganya mengaku kecewa karena objek wisata Keraton Yogyakarta memang menjadi tujuan utamanya di Kota Gudeg.

"Saya tidak dapat informasi jadi langsung ke sini. Sekarang mau ke wisata di Gunung Merapi saja," ujar pengunjung asal Kendari, Sulawesi Tenggara itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement