Ahad 10 Jul 2022 17:40 WIB

Antara Ambisi 21 Gelar Djokovic dan Gelar Grand Slam Perdana Kyrgios

Djokovic dan Kyrgios berhadapan dalam final tunggal putra Wimbledon malam ini.

Red: Israr Itah
Petenis Serbia Novak Djokovic akan tampil di final Wimbledon 2022 menghadapi Nick Kyrgios
Foto: AP Photo/Alastair Grant
Petenis Serbia Novak Djokovic akan tampil di final Wimbledon 2022 menghadapi Nick Kyrgios

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petenis Serbia Novak Djokovic sudah dua kali bertemu dengan petenis Australia Nick Kyrgios sebelum kedua petenis ini bertemu dalam final tunggal putra Wimbledon di All England Club, London, Ahad (10/7/2022) malam. Kedua pertemuan itu terjadi pada 2017 dalam turnamen lapangan keras di Indian Wells dan Acapulco. Kedua pertemuan itu dimenangkan oleh Kyrgios yang masing-masing harus dilewati dengan tie break.

Dalam turnamen ATP Masters 1000 Indian Wells di Amerika Serikat, Krygios menang 6-4, 7-6 (3), sedangkan dalam turnamen Acapulco di Meksiko menang 7-6 (9), 7-5.

Baca Juga

Namun pertemuan ketiga mereka nanti berlangsung di lapangan rumput yang berbeda dari lapangan keras. Yang jelas, bagi Djokovic malam nanti itu adalah final Wimbledon yang kedelapannya, sedangkan bagi Kyrgios itu adalah final Wimbledon dan sekaligus final Grand Slam perdananya.

Statistik jauh lebih berpihak kepada Djokovic yang dari tujuh final Wimbledon terdahulunya sudah dia menangi enam kali. Djokovic juga tak terkalahkan dalam tiga final Wimbledon terakhir. Kini dia memburu gelar keempat berturut-turut di All England Club.

Djokovic juga berusaha terus menyusul Rafael Nadal sebagai petenis putra yang paling sering dianugerahi trofi Grand Slam, sebanyak 23 kali. Itu berselisih dua gelar lebih banyak dibandingkan dengan petenis Serbia tersebut yang bersama Roger Federer baru mengumpulkan 20 trofi Grand Slam.

Tetapi Nick Kyrgios juga memiliki ambisi besar untuk 'pecah telur' setelah menunggu lama untuk mencapai final Grand Slam sejak menggebrak Wimbledon sewaktu masih remaja pada 2014 yang kala itu mencapai perempat final.

Ketika dia menyudahi perlawanan Cristian Garin pada perempat final dan kemudian menang WO atas Rafael Nadal yang cedera sehingga tak melanjutkan babak semifinalnya, maka Krygios akhirnya bisa memoles citra buruknya selama ini dengan pencapaian tertingginya di Grand Slam. Selama bertahun-tahun, bahkan sampai kini, petenis Australia ini terperosok dalam ruang gelap karena terus menjadi sorotan gara-gara prilaku buruknya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement