Ahad 10 Jul 2022 21:32 WIB

Deretan Mantan Kabinet Inggris Ingin Gantikan Boris Johnson

Boris Johnson sudah menyatakan akan mengundurkan diri sebagai perdana menteri.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Andri Saubani
Perdana Menteri Boris Johnson membacakan pernyataan di luar 10 Downing Street, London, secara resmi mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif, di London, Kamis, 7 Juli 2022. Johnson mengatakan Kamis bahwa dia akan tetap sebagai perdana menteri Inggris sementara kontes kepemimpinan diadakan untuk memilihnya. penerus.
Foto: AP Photo/Alberto Pezzali
Perdana Menteri Boris Johnson membacakan pernyataan di luar 10 Downing Street, London, secara resmi mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif, di London, Kamis, 7 Juli 2022. Johnson mengatakan Kamis bahwa dia akan tetap sebagai perdana menteri Inggris sementara kontes kepemimpinan diadakan untuk memilihnya. penerus.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kontes untuk menggantikan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meningkat pada Ahad (10/7/2022). Sebanyak lima kandidat tambahan menyatakan niat untuk mencalonkan diri menggantikan Johnson.

Menteri perdagangan junior, Penny Mordaunt secara resmi menyatakan  mencalonkan diri pada Ahad. Dia bergabung dengan Menteri Transportasi Grant Shapps, Menteri Keuangan Nadhim Zahawi, dan mantan Menteri Jeremy Hunt dan Sajid Javid.

Baca Juga

Sebelum pengumuman itu Wakil ketua Partai Konservatif Kemi Badenoch menyatakan ingin menggantikan Johnson. Kemudian yang menyatakan hal serupa adalah Jaksa Agung Suella Braverman, Mantan Menteri Pertahanan yang dipecat oleh Johnson Penny Mordaunt. Sedangkan Menteri Keuangan pada awal 2020 Rishin Sunak langsung mengumumkan sehari usai Johnson melakukan pengumuman.

Johnson menyatakan Kamis (7/7/2022), akan mengundurkan diri sebagai perdana menteri meski akan tetap bertahan hingga pemimpin baru terpilih. Keputusan melepaskan jabatan terjadi usai anggota parlemen dan rekan kabinet memberontak akibat penanganannya atas serangkaian skandal, termasuk pelanggaran aturan penguncian dalam pertemuan di Downing Street.

Seorang anggota komite partai Konservatif yang menetapkan aturan untuk pemilihan kepemimpinan mengatakan pada Ahad, hasil akhir akan diumumkan pada September. Komite legislator Partai Konservatif 1922, yang menetapkan aturan untuk partai di parlemen, akan menetapkan jadwal yang tepat setelah pertemuan pada Senin (11/7/2022).

Pejabat eksekutif Komite 1922 Bob Blackman mengatakan, pencalonan akan ditutup pada Selasa (12/7/2022) malam. Seusai penutupan langkah berikutnya adalah proses untuk mengecilkan kandidat menjadi dua kandidat terakhir pada 21 Juli.

Anggota partai akan memilih pemimpin partai baru selama musim panas, yang kemudian akan menjadi perdana menteri. "Kami akan (memilih dua yang terakhir) pada 21 Juli, untuk memberikan waktu yang cukup bagi anggota partai untuk melakukan sesi pencarian dan pemungutan suara melalui pos untuk kemudian memimpin pemimpin baru pada tanggal 5 September," katanya kepada Sky News.

Mail on Sunday melaporkan Menteri Luar Negeri Liz Truss akan meluncurkan keikutsertaan dalam persaingan pada Senin. Dia berjanji akan melakukan memotong pajak dan mengatasi krisis biaya hidup. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement