Senin 11 Jul 2022 06:15 WIB

Sleman Temukan Satu Sapi Qurban Bergejala PMK

Daging sapi yang bergejala PMK disortir sebelum dibagikan ke masyarakat Sleman

Red: Nur Aini
Veteriner Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman melakukan vaksinasi penyakit PMK ke ternak warga di Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Selasa (28/6/2022). Pemkab Sleman bersama Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan program vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Sleman. Hal itu dilakukan dalam rangka menekan penyebaran virus PMK di Kabupaten Sleman. Ada 3.100 dosis vaksin PMK yang diberikan pada tahap pertama. Sapi perah menjadi prioritas pada vaksinasi penyakit PMK
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Veteriner Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman melakukan vaksinasi penyakit PMK ke ternak warga di Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Selasa (28/6/2022). Pemkab Sleman bersama Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan program vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Sleman. Hal itu dilakukan dalam rangka menekan penyebaran virus PMK di Kabupaten Sleman. Ada 3.100 dosis vaksin PMK yang diberikan pada tahap pertama. Sapi perah menjadi prioritas pada vaksinasi penyakit PMK

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang melakukan pemantauan penyembelihan hewan qurban pada Idul Adha 1443 Hijriah menemukan ada satu ekor sapi kurban yang bergejala penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Dalam pemantauan yang kami lakukan kemarin (Sabtu 9/7/2022) dan hari ini, ditemukan satu ekor sapi kurban bergejala ringan PMK," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono di Sleman, Ahad (10/7/2022).

Baca Juga

Menurut dia, satu ekor sapi kurban tersebut tetap disembelih tetapi dilakukan penyortiran bagian daging yang akan didistribusikan ke masyarakat.

"Bagian kepala, kaki dan jeroan dari sapi qurban tersebut sudah diafkir. Daging aman dikonsumsi," katanya.

Ia mengatakan, untuk jumlah hewan qurban yang disembelih pada Idul Adha tahun ini hingga 10 Juli pukul 15.00 WIB tercatat sebanyak 10.216 ekor. "Namun data ini belum final, karena pemantauan akan dilakukan sampai dengan 12 Juli 2022," katanya.

Ia mengatakan, data tersebut dihimpun dari titik pemantauan pemotongan 1.105 lokasi. "Sedangkan jumlah ternak yang dipotong sapi 4.556 ekor dan yang ditemukan cacing hati ada 162 ekor atau 3,52 persen, domba 4.828 ekor dengan temuan cacing hati enam ekor atau 0,12 persen dan kambing 832 ekor dengan cacing hati sebanyak dua ekor atau 0,12 persen," katanya.

Suparmono mengatakan, untuk pemantauan pasar tiban hewan ternak dan jumlah ternak yang sudah dipantau ada 353 titik yang meliputi kandang kelompok 110 lokasi, pinggir jalan 10 lokasi, pedagang/perseorangan 233 lokasi.

"Sedangkan jumlah ternak yang terpantau 6.431 ekor, meliputi sapi 3.306 ekor, domba 2.942 ekor, kambing 183 ekor," katanya.

Ia mengatakan, sebagai pembanding pada 2021 jumlah titik pemantauan pemotongan ada 2.356 lokasi dan untuk jumlah ternak yang dipotong pada 2021, sapi 8.174 ekor, domba 7.002 ekor, kambing 2.500 ekor.

"Pada 2020 jumlah titik pemantauan pemotongan 2.352 lokasi jumlah ternak yang dipotong sapi 7.627 ekor, domba 9.773 ekor dan kambing 1.912 ekor," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement