Kamis 07 Mar 2019 14:13 WIB

Jalan Terjal Anies Jadi Artikel Terbanyak Dikomentar Retizen

Retizen rata-rata mendukung Anies dan mengecam DPRD yang menghalangi

Anies Baswedan. Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (5/3).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Anies Baswedan. Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (5/3).

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan tetap berencana melepas saham PT Delta Djakarta Tbk milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Namun, rencana itu tak kunjung direalisasikan karena adanya halangan.

Menurut Anies,  dana saham di perusahaan bir itu akan lebih bermanfaat apabila dijual dan uangnya digunakan untuk pembangunan Jakarta. Sebab, dividen atau hasil keuntungan dari saham PT Delta Djakarta menyumbang rata-rata keuntungan Rp 38 miliar setiap tahun.

Baca Juga

Ia melanjutkan, nilai dividen itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta yang mencapai Rp 89 triliun pada 2019. "Nambahnya segitu-segitu juga uangnya," katanya.

Namun, rencana penjualan saham PT Delta Djakarta mendapat penolakan dari Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi. Anies mengatakan, akan melaporkan kepada warga ibu kota. 

Jalan Terjal Anies Melepas Saham Perusahaan Bir DKI Jakarta

Sebab, Ketua DPRD sebagai wakil rakyat menolak rencana pelepasan saham Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI di PT Delta Djakarta. "Kami laporkan kepada rakyat Jakarta bahwa wakil-wakil Anda ingin tetap memiliki saham bir. Biar nanti warganya juga yang ikut menyampaikan aspirasi," kata Anies.

Berita tersebut menjadi yang paling banyak dikomentari Retizen terutama di media sosial Republikaonline. Kebanyakan mendukung dan mengecam upaya DPRD yang menghalangi upaya Anies menjual saham bir.

Seperti, Faqih Ahmad yang menyatakan mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. "Kami mendukung pak Anies, semoga langkah ini turut menjaga kualitas masyarakat dan generasi muda..," ucap dia di media sosial Facebook.

Begitu juga dengan akun Muhammad Yazid yang mengatakan upaya Anies Baswedan bisa menyelamatkan generasi mendatang.

"Bila anda ingin menyelamatkan anak dan turunan anda dari pengaruh minuman keras jangan pilih mereka yang menghalang-halangi pemprov untuk menjual saham pabrik miras yg diharamkan oleh agama. Tapi bila anda ingin ikut menanggung dosa dan menentang ajaran agama yg mengharamkan miras silahkan saja pilih mereka yg menghalangi penjualan saham pabrik minuman keras," tutur dia.

Meski begitu ada yang meminta Anies Baswedan tak berburuk sangka kepada DPRD. Akun Aom Kaswan mengatakan bisa saja hal tersebut karena komunikasi dan alasan tidak jelas dari Pemprov DKI.

"Pak Anis jangan suudzon thd DPRD, justru harus introsfeksi bhw suatu kebijakan hrs dg persetujuan DPRD yg berarti pemda dan DPRD berjalan sesuai regulasi tidak seperti di pusat dimana DPR hanya setuju atas kebijakan pemerintah justru dipertanyakan. Alasan Pak Anis dan jajarannya memang benar demikian juga alasan DPRD. Namun gap nya adalah pihak pemda DKI tidak memberikan kepastian penggunaannya untuk apa secara rasional hanya pengandaian, dg dmikian jelas jika DPRD berniat baik tidak akan menyetujuinya karena bisa berakibat mubadzir baik untuk masyarakat maupun pemda bahkan bisa menguap tidak keruan."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement