Kamis 28 Mar 2019 13:33 WIB

Cerita Mereka yang Sudah Menikmati Layanan MRT

Selain menyambut antusias, sebagian masyarakat menilai tarif MRT kurang sesuai

Suasana MRT Jakarta
Foto: istimewa
Suasana MRT Jakarta

Muhammad Tiarso Baharizqi/Wartawan Republika

Presiden Joko Widodo akhir pekan lalu meresmikan Transportasi publik Moda Raya Terpadu (MRT). Penggunaan MRT yang saat ini masih dalam tahap uji coba mendapat sambutan beragam dari masyarakat.

Baca Juga

Beragam komentarpun bermunculan dari para pengguna jasa MRT. Mulai dari mereka yang antusias hingga yang masih mempermasalahkan soal tarif yang masih kurang sesuai dengan skala ekonomi warga DKI Jakarta.

Bagus Sumanjaya (29) seorang karyawan swasta mengatakan, keberadaan MRT Jakarta saat ini sangat membatunya untuk melakukan aktivitas bekerja. Karena jarak yang ditempuh dari rumah ke kantor jadi lebih cepat. 

" Rumah saya di Palmerah dan kantor di Fatmawati, saya naik di stasiun Senayan jadi bisa lebih dekat dan cepat,  Kata Bagus. 

Namun ia masih mempertanyakan perihal tarif yang kurang sesuai pada penggunaan jasa MRT ini. Menurutnya tarif tersebut mungkin akan sulit dijangkau oleh kalangan masyarakat menengah ke bawah.

"Ya kalau menurut saya sih agak mahal ya, apalagi yang kalangan menengah ke bawah. Akan sulit kalau setiap hari naik MRT, Ujarnya 

Endang Kironosasi (60)  seorang pensiunan Pegawai Negeri Sipil, sangat menyambut dan antusis dengan adanya kehadiran transportasi MRT ini. Menurutnya transportasi MRT lebih efektif dan efisien dan untuk pergi ke tempat kerja. 

"Ya sangat senang sekali. Saya masih sering ke kantor, jadi setiap hari saya naik MRT," Kata Endang. 

Berbeda dengan Bagus,  untuk masalah tarif, menurutnya sudah lumayan cukup terjangkau dan tidak terlalu mahal. Namun yang terpenting adalah soal ketepatan waktu dan juga menghindari kemacetan.

"Menurut saya harganya pas, saya juga masih sering bolak-balik ke kantor udah ga kena macet lagi sekarang," Ungkapnya. 

Syamsul (30) Salah seorang karyawan swasta yang menggunakan MRT bersama istri dan kedua anaknya menceritakan kehadiran MRT ini akan banyak membantu mengurangi biaya aktivitas perjalanan selama di jakarta. "Kalo naik motor pasti keluar uang bensin parkir dan sebagainya, banyak biaya yang dikeluarin juga, " Katanya. 

Untuk tarif,  menurutnya sudah sangat menjangkau dan tak terlalu mahal. Bahkan bisa hampir sama dengan penggunaan transportasi lainnya. 

" Ya make sense sih menurut saya. Saya juga nanti kedepannya akan naik MRT,  ujarnya. 

Fitri (29) seorang ibu rumah tangga, menceritakan, hari ini ia dan anak-anaknya hanya mencoba MRT. Kedepannya ia belum tahu apakah akan menggunakan MRT atau tidak. "Ya ngajak anak aja sih kesini, penasaran pengen naik MRT. Tapinya saya kan ibu rumah tangga, jadi ya sepertinya jarang naik," Katanya. 

Sedangkan pandangan dari penulis sendiri soal tarif dan sebagainya sepertinya hampir sama dengan komentar para pengguna lainnya. Namun penulis hanya ingin mengomentari masalah fasilitas, terutama tempat duduk. 

Saat ini beberapa stasiun MRT hanya sedikit tersedia tempat duduk. Tak mengherankan apabila beberapa waktu yang lalu sempat banyak warga yang duduk di lantai dan menjadi perbincangan di jagat media sosial. Bahkan sampai hari ini pun hal tersebut masih terjadi. 

Kita semua berharap semoga dengan adanya alat Transportasi MRT ini, beragam aktivitas selama ini kita lakukan di Kota Jakarta bisa semakin mudah dan cepat serta bisa merubah budaya masyarakat dari yang sebelumnya intens menggunakan kendaraan pribadi untuk kemudian bisa berpindah ke transportasi publik.

Sehingga kemacetan yang selama ini menjadi masalah yang serius di Kota Jakarta, seiring waktu berjalan bisa semakin teratasi dengan adanya transportasi MRT ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement