"Saya berjuang untuk negara saya tidak pakai senjata, tapi senjata saya kebudayaan, budaya seni," itulah sepenggal kalimat yang menghiasi salah satu pojok dinding di Museum Basoeki Abdullah di Jalan Keuangan Raya, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (25/6. Bila kita mengunjungi Museum Basoeki Abdullah Anda bisa mengenal lebih jauh kehidupan pelukis Basoeki Abdullah. Di sana ada sekitar 10 ruangan yang bisa anda nikmati.
Pertama, anda akan memasuki ruang koleksi benda pribadi. Pada area ini pengunjung bisa melihat sebagian pakaian dan perlengkapan pribadi Basoeki yang bisa menggambarkan pilihan gaya hidup dan beda yang dipakai sehari - hari.
Museum Basoeki Abdullah di Jalan Keuangan Raya, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (25/6).
Selanjutnya ruang koleksi senjata dan aksesoris, selain gemar melukis ia juga gemar mengoleksi benda-benda unik dari negara - negara yang pernah ia kunjungi. Benda yang dapat dilihat pengunjung pada area ini adalah mulai dari koleksi senjata tradisional dan modern hingga kalung, ikat kepala dan selendang.
Museum Basoeki Abdullah di Jalan Keuangan Raya, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (25/6).
Kemudian, ruang memorial. Ruang memorial ini adalah ruang tidur Basoeki. Disana diperlihatkan ruang tidurnya yang tidak dirubah sama sekali seperti yang ia gunakan semasa hidupnya. Di tempat ini almarhum mengabiskan watu sehari - harinya untuk membaca, menambah wawasan dan mengenal lebih sang pencipta.
Berikutnya ruang peralatan lukisan. Pada lantai dua terdapat beberapa peralatan yang ia gunakan untuk menghasilkan lukisan-lukisan yang hebat. Ada dua paket cat dengan penampakan cat minyak yang sudah kering. Ada juga kuas-kuas yang sudah usang dan beberapa merk cat lukis seperti Winton dan Rembrandt.
Museum Basoeki Abdullah di Jalan Keuangan Raya, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (25/6).
Dan masih banyak ruangan yang tak kalah menariknya yang kalian bisa nikmati di museum ini. Cocok bagi kalian yang berwisata sekaligus menambah wawasan.
Museum ini adalah buka dari Selasa sampai Ahad. Harga tiketnya masuknya dibandrol hanya Rp 1.000 sampai Rp 2.000 saja. Sekarang akses menuju museum ini pun kian mudah karena sangat dekat dengan Stasiun MRT Fatmawati.
Pengirim: Umi Soliha, Jakarta