Warga berharap pembangunan jembatan penyebrangan orang (JPO) Pasar Minggu segera rampung. Sebab, kondisi lalu lintas di peresimpangan jalan yang mempertemukan Jalan Raya Pasar Minggu dan Jalan Raya pejaten sangat membahayakan pejalan kaki.
Apalagi semenjak pembuatan konstruksi pondasi dimulai sebagian jalan trotoar di depan tempat parkir motor stasiun ditutup. Pejalan kaki hanya disisakan sedikit jalan untuk berjalan sedangkan penumpang stasiun di Pasar Minggu selalu padat.
Alhasil, tak sedikit penumpang yang keluar maupun akan masuk stasiun berjalan di tengah jalan. Mereka berebut jalan dengan motor dan mobil. Ditakutkan pejalan kaki yang berjalan di tengah jalan raya terserempet mobil atau motor.
Petugas saat melakukan pengalihan arus lalu lintas imbas dari pembongkaran Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang rusak di Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu (6/4) dini hari. Pembongkaran itu dilakukan untuk proyek revitalisasi JPO pada Mei mendatang yang nantinya akan didesain dengan gaya futuristik menggunakan dana kompensasi Koefisien Lantai Bangunan (KLB).
Persimpangan ini pun selalu semrawut karena banyak pemotor terutama ojek pangkalan maupun ojek online sering nekat lawan arus. Kondisi diperparah dengan banyaknya angkutan umum yang ngetem dan terkadang trotoar pun dijadikan parkiran ojek yang sedang menunggu penumpang.
Arus lalu lintas semakin macet dan pengendara motor maupun mobil semakin tidak bergerak saat jalan di samping stasiun ditutup karena ada kereta lewat. Pejalan kaki sama sekai tidak beri kesempatan untuk berjalan.
Saya sangat senang proses pembangunan JPO ini sudah dimulai, semoga segera cepat selesai karena JPO di jalan ini sangat diperlukan oleh pejalan kaki. Direncanakan pembangun JPO akan rampung pada Oktober 2019, semoga lancar agar tidak molor dari rencana yang ditentukan.
Pengirim: Umi Soliha, Jakarta