Sungguh malang nasib seorang siswi SMP di Pontianak, Kalimantan Barat, yang dirundung oleh sejumlah siswi SMA. Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami trauma. Dugaan sementara pemicu pengeroyokan adalah masalah asmara dan saling komentar di media sosial.
Kasus bullying memang kerap terjadi di kalangan remaja. Hanya karena masalah sepele bisa berbuntut panjang sampai penganiayaan terjadi. Miris, menyaksikan keadaan remaja yang rusak moralnya. Brutal seperti tidak pernah mengenyam pendidikan. Rasanya tidak pantas disebut sebagai pelajar, jika kenyataannya perilakunya tidak menunjukkan bahwa mereka adalah seorang pelajar. Yang ada justru seperti preman jalanan.
Maraknya perilaku bullying menunjukkan bahwa akidah generasi muda mulai terkikis. Mereka terjerat dalam belenggu individualis, sehingga rasa kemanusiaan dan persaudaraan pun nyaris tak ada. Selain itu, sekularisasi pendidikan, liberalisasi, dan hedonisme juga menjadi akar dari berbagai persoalan generasi muda saat ini. Karena itu semua sangat mempengaruhi perilaku siswa yang semakin sulit diatur dan brutal. Padahal dalam Islam bullying sangat dilarang karena sangat merugikan orang lain.
Maka, hal ini perlu mendapat perhatian serius dari berbagai pihak, diantaranya keluarga yang menjadi pilar dasar terbentuknya akidah dan perilaku anak. Kemudian kontrol masyarakat juga penting, dengan menciptakan lingkungan bergaul yang baik. Serta tak luput juga dari perhatian negara demi menjamin moral generasi yang berakhlakul karimah.
Pengirim: Novia Listiani, Metro, Lampung