Senin 06 May 2019 16:11 WIB

Potret Pendidikan Pada Masa Rasulullah SAW

Pendidikan pada masa Rasulullah SAW menitikberatkan penanaman nilai-nilai Tauhid

Sejumlah anak-anak Taman Pendidikan Alquran (TPA) belajar membaca Alquran alam terbuka di taman Masjid Agung Almarkazul Islami Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (13/4/2019).
Foto: Antara/Rahmad
Sejumlah anak-anak Taman Pendidikan Alquran (TPA) belajar membaca Alquran alam terbuka di taman Masjid Agung Almarkazul Islami Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (13/4/2019).

Di Indonesia setiap tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Bangsa yang maju dan beradab akan terlihat dari pola pendidikan yang dilaksanakan oleh bangsa tersebut.

Pendidikan menjadi penentu gerak langkah bagi kemajuan suatu bangsa. Ketika Jepang dijatuhi bom atom oleh sekutu dalam perang dunia ke-2 maka Kaisar Hirohito memanggil para mentrinya dan bertanya,”masihkah ada guru yang tersisa? “. Hal ini mengindikasikan bahwa Jepang boleh saja hancur secara fisik,tetapi jiwa kependidikan merupakan faktor paling utama.

Baca Juga

Biarlah buminya hangus dan hancur berantakan tetapi jangan biarkan pendidikan ikut-ikutan hancur. Karena hanya dengan kemajuan pendidikan negeri yang porak poranda akan dapat dibangun kembali. Artinya pendidikan merupakan pilar penting untuk membangun kehidupan yang lebih baik.

Sekilas gambaran fenomena yang terjadi di Jepang tersebut menjadi contoh yang menggugah perasaan kita dewasa ini. Bahwa pendidikan memang merupakan pilar yang akan menentukan maju mundurnya suatu bangsa. Tolak ukur kemajuan memang terletak pada pendidikan.Oleh karenanya faktor guru, kurikulum, sarana dan prasarana pendukung pendidikan sangat penting untuk diperhatikan.

Jika kita menilik pada sistem pendidikan Islam pada masa Rasulullah SAW pun kita akan menemukan bahwa pendidikan pada masa itu memiliki perangkat yang sempurna. Dimulai saat Nabi Muhammad setelah diangkat menjadi Rasul yang otomatis saat itu beliau berperan sebagai guru bagi para pengikutnya.

Serta Darul Arqom yang menjadi tempat pertama terselenggaranya pendidikan pada masa Rasul. Pendidikan di masa itu pun memiliki sebuah tujuan atau hasil akhir yang mulia yakni membentuk pribadi anak didik agar dapat menjadi pribadi muslim yang baik di dalam kehidupannya, tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat. Dimana Al-Quran dan Sunnah Rasul yang menjadi sumber ilmu bagi pendidikannya.

Rasulullah pun telah mengisyaratkan pentingnya ilmu dalam sabdanya, “Barangsiapa yang menginginkan dunia maka hendaklah dengan ilmu, barangsiapa yang menginginkan akhirat, maka hendaklah dengan ilmu, barangsiapa yang menginginkan keduanya, maka hendaklah dengan ilmu”.

Materi pendidikan Islam pada masa Rasulullah SAW terbagi menjadi dua periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Pembinaan materi pendidikan Islam di Mekkah menitikberatkan pada penanaman nilai-nilai tauhid ke dalam jiwa setiap individu muslim. Tujuannya ialah agar dari jiwa mereka terpancar sinar tauhid dan tercermin dalam perbuatan dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. 

Sedangkan pembinaan materi pendidikan Islam di Madinah pada hakikatnya adalah kelanjutan dari pendidikan tauhid di Mekkah. Yakni pembinaan dibidang keagamaan terutama kaitannya dalam beribadah, pendidikan akhlak, pendidikan kesehatan, dan pendidikan yang berkaitan dengan kemasyarakatan meliputi pada bidang pendidikan sosial dan politik.

Dimana semua hal yang diajarkan pada periode Madinah tersebut haruslah terjiwai oleh ajaran tauhid. Sehingga segala tingkah laku sosial politiknya pun merupakan cerminan dan pantulan sinar tauhid tersebut.

Tentu pola pendidikan pada masa Rasulullah tersebut masih sangat relevan untuk dipakai di masa sekarang. Mengingat dari pendidikan di masa Rasulullah lahir manusia-manusia terbaik yang namanya harum akan kegemilangan karyanya di sepanjang masa hingga hari ini.

Pendidikan bukanlah ajang uji coba secara terus menerus,dia harus terencana dengan baik. Semua yang terlibat didalamnya harus benar-benar serius dalam mengemban tugas mulia ini. Lalu mengapakah kita tidak mengambil pola pendidikan yang telah terbukti sukses dalam pengajaran Rasulullah SAW.

Semoga di Hardiknas tahun ini, pendidikan di Indonesia dapat selangkah bahkan seribu langkah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Dimana setiap individu masyarakat dapat mengenyam pendidikan dengan layak baik dari fasilitas, sarana dan prasarana juga keluasan dan keluhuran ilmu sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. 

Wallahua'lam Bish Shawab

Pengirim: Widya Fauzi, Pengajar, Founder Komunitas Muslimah Menjahit dan Bandung Storytelling Club

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement