REPUBLIKA.CO.ID, Ramadhan yang penuh rahmat ini merupakan bulan yang sangat kondusif untuk memperbanyak ibadah kepada Allah SWT. Namun, hal lain dialami oleh saudara kami di Palestina. Kondisi awal Ramadhan mereka disambut dentuman bom dan rudal tentara Israel.
Setidaknya, 19 warga Gaza tewas dan satu diantaranya adalah wanita hamil. Kondisi semacam ini tentu semakin menambah parah luka di hati kaum Muslimin. Sampai kapan kaum Muslimin harus terus terkorbankan nyawanya?
Sampai kapan kaum Muslimin harus terus menjadi sasaran empuk kaum penjajah? Bila puasa adalah perisai untuk menjaga syahwat, kepemimpinan pun adalah perisai untuk melindungi kaum Muslimin di Palestina dan negeri lain yang semakin tertindas.
Maka itu, bulan Ramadhan ini adalah ajang untuk terus melakukan perjuangan agar perisai kaum Muslimin dapat kembali hadir menyinari dunia.
Pengirim: Sandra Ansoriah, Bogor, Jawa Barat