Sabtu 29 Jun 2019 06:58 WIB

Zonasi Batasi Prestasi

Sistem zonasi diyakini dapat menghambat anak berpotensi tinggi melejitkan kemampuan

Orang tua dan calon siswa melihat peta zonasi saat sosialisasi dan simulasi pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 tingkat SMA-SMK di Bandung, Jawa Barat, Jumat (14/6/2019).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Orang tua dan calon siswa melihat peta zonasi saat sosialisasi dan simulasi pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 tingkat SMA-SMK di Bandung, Jawa Barat, Jumat (14/6/2019).

Sistem zonasi dalam dunia Pendidikan saat ini nyatanya tak semulus yang diharapkan. Alih-alih ingin meratakan kualitas pendidikan, sistem yang ada justru dapat menghambat anak berpotensi tinggi untuk melejitkan kemampuannya.

Ada beberapa alasan mengapa hal tersebut dapat terjadi, diantaranya:

Baca Juga

Pertama, belum meratanya fasilitas pendidikan di Indonesia. Hal tersebut tentu berbanding lurus dengan daya kembang anak dalam mengukir prestasi. Betapa kasihannya anak cerdas dengan potensi melangit, namun tidak berdekatan rumahnya dengan sekolah berfasilitas lengkap.

Kedua, belum meratanya kesejahteraan guru di Indonesia. Poin kedua ini memperburuk alasan pertama, dimana ketika kesejahteraan guru belum merata tentu dapat berpengaruh besar terhadap kinerja guru dalam mendidik siswa siswinya. Karena bagaimanapun juga para guru membutuhkan jaminan kesejahteraan agar dapat berkontribusi maksimal dalam meningkatkan kualitas Pendidikan di Negeri tercinta ini.

Begitulah fakta buruk Pendidikan Indonesia saat ini. Tidak heran memang selama sistem sekuler kapitalis diterapkan dalam kehidupan, maka rakyatlah yang akan terus menjadi korban kebijakan. Sudah saatnya kita kembali pada system Pendidikan yang bersumber dari Alloh swt, dimana sistem Pendidikan Islam menekankan akan adanya persamaan kualitas juga output yang jelas dalam penerapannya.

Pengirim: Bella Septiani Faryan,S.Pd, Praktisi Pendidikan Kota Banjar

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement