Temuan video asusila tengah ramai di media sosial belakangan ini. Pelaku pembuatnya beragam mulai dari napi, PNS bahkan anak kelas VI SD. Kondisi ini menjadikan Indonesia dalam status darurat konten asusila.
Jika ditanya siapa yang salah? Maka banyak pihak yang terlibat. Tidak bisa hanya membebankan kesalahan pada individu atau keluarga semata.
Alasannya kejadian ini tidak mungkin terjadi karena inisiatif pelaku secara tiba-tiba dan kelalaian keluarga, melainkan ada faktor-faktor yang mendorong mereka. Konten asusila yang merebak di jagad maya menjadi salah satunya.
Kondisi ini diperparah lagi dengan tayangan televisi maupun film yang senantiasa mempertontonkan kisah asmara dua insan manusia yang tak segan menunjukkan kemesraan seolah hal biasa. Terlalu menyepelakan, begitulah agaknya sikap masyarakat dan juga negara terhadap film dan FTV yang berbau romansa percintaan remaja. Padahal gambaran film semacam ini secara nyata telah menjadi contoh bagi masyarakat khususnya remaja.
Butuh tindak tegas mulai dari individu, keluarga, masyarakat hingga negara. Karena bila hanya mengandalkan salah satu saja seperti individu atau keluarga, sementara masyarakat dan negara tidak ikut andil, maka surutnya permasalahan ini akan menjadi jauh panggang dari api.
Oleh karenanya, negara sebagai institusi yang berkewajiban melindungi rakyat harus lebih serius dalam memikirkan solusi. Menyelesaikan permasalahan bukan hanya dengan melihat fakta di hilir saja, melainkan membabat habis setiap faktor yang mampu memunculkan permasalahan.
Pengirim: Luk Luk Il Maknuun, asal Bogor