Ahad 01 Sep 2019 09:13 WIB

Antisipasi Kerusakan Lahan Kalimantan

Kalimantan terancam rusak akibat rencana pindah ibu kota

Foto udara kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Kamis (29/8/2019).
Foto: Antara/Bayu Pratama
Foto udara kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Kamis (29/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, Pemindahan ibu kota telah mencapai keputusan final. Sebagai rakyat Indonesia, yang bisa kita harapkan hanyalah kebaikan untuk negeri di masa mendatang. Namun, perlu diantisipasi persoalan utang yang kian membengkak ditambah pendanaan pemindahan ibu kota yang rencananya sebagian besar didanai swasta.

Patutlah kita mengingat bagaimana jatuhnya beberapa negara akibat terlilit utang, seperti Zimbabwe, Angola dan lain sebagainya. Tentu saja setelah 74 tahun merdeka, kita tidak lagi ingin merasakan dijajah dan menjadi budak di negeri gemah ripah loh jinawi ini. Terlebih Kalimantan yang dinobatkan sebagai paru-paru dunia terancam rusak berikut dengan ekosistem di dalamnya.

Perlukah kita menambah kerusakan dan kerugian di indonesia? Sementara masih banyak solusi untuk menuntaskan keruwetan Jakarta yang belum dicoba untuk diterapkan, sistem ekonomi Islam misalnya.

PENGIRIM: GALUH ROSMANIAR, Pengurus Majelis Parenting, Pemerhati Perempuan, Sleman Yogyakarta

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement