Sebagai makhluk, manusia memiliki fitrah untuk menyembah sesuatu. Sesuatu yang besar dan tak terbatas, yang telah menciptakan segala isi dunia yaitu Tuhan yang maha esa. Dengan menyembah Tuhan akan memberikan ketenangan jiwa dan sebagai pengikat pada tata aturan yang telah diperintahkan-Nya.
Terikatnya individu pada aturan ini, akan nampak dari sikap dan perilakunya.
Keterikatan ini hanya ada dalam agama. Karena seorang yang atheis tak kan memiliki keterkaitan tersebut sebab atheisme mengingkari adanya Tuhan.
Manusia beragama akan berjalan sesuai dengan arahan Tuhannya, jika mereka memahami apa yang diajarkan agamanya.
Islam sebagai agama sempurna yang rahmatan Lil alamin sudah tentu memiliki aturan hidup yang paripurna. Lalu bagaimana seorang muslim mampu mengamalkan ajaran Islam sehingga pancaran cahaya Islam mampu benderang? Yaitu dengan cara mempelajarinya dengan cara mendalam agar tercipta pemikiran yang cemerlang.
Pemikiran ini yang akan membentuk tingkah pola seseorang. Jika baik pemahaman agamanya, pasti baik tingkah lakunya. Maka mempelajari agama adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim.
Pelajar adalah tunas muda pemegang tonggak peradaban. Ditangan mereka diharapkan tercipta sebuah perubahan, perubahan menuju kebangkitan. Harapan besar ini tak kan mudah terwujud jika para pemuda krisis pemahaman dan keimanan.
Agama yang mampu menjadikan mereka insan cerdas dan beriman. Dengan pemahaman agama yang mendalam akan menjadikan perilaku mereka terarah dan jauh dari hal sia-sia.
Agama adalah hal utama dalam hidup manusia. Agama akan mencetak manusia yang kuat dan bertakwa serta berkepribadian luhur. Hal itu karena agama adalah aturan hidup manusia.
Maka Pendidikan agama di sekolah seharusnya menjadi pelajaran utama, jika ingin mencetak generasi unggul pembawa perubahan. Karena para tunas bangsa ini di semai di sekolah. Nutrisi yang baik akan menjadikan mereka tumbuh dan berkembang dengan baik. Yang akan menjadikan mereka pribadi tangguh berbudi pekerti luhur.
Pengirim: Silvia Anggraeni, SPd, Lampung