Sabtu 26 Oct 2019 06:27 WIB

Generasi Sumbu Pendek

Generasi yang mengedepankan emosi daripada akal sehat bisa disebut sumbu pendek

Polisi menghadirkan pelaku dan barang bukti kasus pengeroyokan tawuran antar pelajar saat gelar kasus, di Mapolres Metro Bekasi Kota, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (28/8).
Foto: Antara/Risky Andrianto
Polisi menghadirkan pelaku dan barang bukti kasus pengeroyokan tawuran antar pelajar saat gelar kasus, di Mapolres Metro Bekasi Kota, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (28/8).

Sungguh memprihatinkan melihat generasi saat ini, yang mudah sekali tersulut emosi. Pemberitaan terbaru yang terkait penikaman guru oleh siswa SMK di Manado, menambah daftar kriminal yang dilakukan murid terhadap guru.

Tak habis pikir, entah apa yang membuat generasi saat ini mengedepankan emosi daripada akal sehat. Memang benar, usia muda adalah proses pencarian jati diri.

Namun, sikap yang salah justru akan membawa dampak buruk. Karena berperilaku tanpa berpikir inilah yang kemudian disebut sumbu pendek. Apakah generasi saat ini bisa disebut sumbu pendek?

Wallahu'alam

Karena itu, sangat dibutuhkan upaya mengarahkan generasi muda agar tak tersesat menemukan jati dirinya. Keluarga adalah institusi terkecil yang mampu membentengi generasi muda sedangkan sekolah menjadi benteng selanjutnya.

Terakhir adalah negara yang melindungi mereka dengan cara menerapkan aturan sesuai fitrah guna melahirkan generasi muda cemerlang, yang mampu melanjutkan estafet perjuangan bangsa.

Pengirim: Retno Wahyuningtiyas, Yogyakarta

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement