Sabtu 09 Nov 2019 17:22 WIB

Keluarga, Sarana Pembentukan Kepribadian Islam Bagi Remaja

Ironi negeri melihat tingkah remaja yang tak mencerminkan kepribadian Islam

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Tawuran remaja (ilustrasi).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Tawuran remaja (ilustrasi).

Masa remaja adalah dunia yang paling menyenangkan juga berkesan didalam kehidupan seseorang, dimana pada masa ini kita akan mengalami banyak perubahan dalam diri, entah perubahan dalam hal fisik maupun pola berpikir kearah lebih matang dari sebelumnya yang terkesan kekanak-kanakan dan manja.

Tidak hanya cara bergaul-nya semakin luas, diri seorang remaja-pun juga mulai dihinggapi perasaan saling suka terhadap lawan jenis. Dalam hal ini remaja membutuhkan bimbingan agama dan pemahaman tentang dirinya serta lingkungannya agar mereka tidak terjerumus ke arah yang salah.

Banyaknya remaja yang terjebak kedalam dunia kelam seperti narkoba, hamil diluar nikah, geng motor maupun minuman keras menjadi cambuk didalam sebuah tatanan keluarga maupun masyarakat. Karena itulah menanamkan nilai-nilai syaksiyah (kepribadian) Islam sangat diperlukan bagi mereka agar bisa menjaga batas-batas kebolehan dalam pergaulan. Tidak hanya itu, keluarga juga menjadi salah satu pondasi penting untuk mendidik anak agar memiliki perilaku yang baik, berakhlak mulia dan memiliki adab.

Remaja dengan proses berkembangnya pola pikir jika tidak dibarengi dengan pemahaman kepribadian Islam yang benar maka mereka tidak akan memiliki pegangan yang kuat, cenderung mudah goyah, bertindak sesuai dengan keinginannya dan mudah sekali terpengaruh dengan pergaulan menyimpang yang nampak dihadapan mereka.