Seorang artis Korea Selatan yang juga youtuber Kim Jae Han (Jay Kim) yang belum lama menjadi mualaf menyatakan perasaan luar biasa setelah masuk Islam. Ada rasa yang tidak bisa ia gambarkan saat pertama kali melaksanakan shalat pasca bersyahadat. Yang jelas, dia merasakan ada energi baru yang memotivasi dan menginspirasi kehidupannya. Perasaan bahagia juga dirasakan sebagai kebahagian yang belum pernah dirasakan sebelumnya.
Banyaknya propaganda mendiskreditkan Islam dan pemberitaan media massa yang hanya mengangkat sisi negatif Muslim, tentu sangat membekas di hati banyak masyarakat dunia. Akhirnya banyak orang gagal memahami wajah Islam yang sebenarnya.
Kebanyakan masyarakat dunia hanya memahami Islam sebagai terorisme, radikalisme, sumber kebodohan, ISIS, dan semua atribut negatif yang sering didengungkan media Barat yang sangat tendensius dalam memberitakan Islam.
Namun kehidupan seorang Jay Kim berubah total saat ia diundang untuk konser di Jakarta dan Kuala Lumpur. Dia yang awalnya memandang Islam begitu negatif, langsung takjub saat bertatap muka langsung dengan muslim Indonesia. Jay Kim melihat langsung muslim Indonesia begitu santun, berbaur dalam kehidupan sosial yang penuh sinergi di tengah keberagaman, bersikap terbuka, dan banyak hal indah lainnya.
Saat kembali ke Korea, ia pun membaca Al Qur'an dengan terjemahan bahasa Korea Selatan. Jay Kim begitu takjub dan terpesona setelah membaca Al Qur'an. Selain itu, ia juga mempelajari kebiasaan-kebiasaan Islam lainnya dari teman Muslim lainnya. Akhirnya ia pun menyatakan diri ingin masuk Islam dengan bersyahadat. Allah Akbar!
Melihat di belahan Eropa, terjadi peningkatan jumlah mualaf yang signifikan. Khususnya di Inggris, hingga tahun 2010 saja tercatat sebanyak 100 ribu Muslim baru. Angka ini meningkat dua kali lipat dari satu dasawarsa lalu.
Pada tahun 2014, dikutip dari Republika.co.id, jumlah penduduk Muslim di Inggris diperkirakan meningkat menjadi 3.114.992. Dari angka ini Islam menjadi agama no. 2 di Inggris.
Kebanyakan mualaf di Inggris adalah perempuan kulit putih usia 20-30 tahunan. Umumnya mereka menyatakan muak dengan imoralitas dan konsumerisme.
Imoralitas di sini antara lain banyaknya penyuka alkohol dan mabuk-mabukan, kehidupan yang permisif dalam soal seks serta memiliki konsumerisme yang tidak terkendali. Beberapa lainnya beralasan masuk Islam beralasan bahwa Islam lebih kompatibel bagi Inggris.
Saat mengenal Islam, para pemuda Inggris juga merasakan sesuatu yang berbeda. Islam begitu bersih dan mengajarkan kebaikan yang dapat mengisi relung kosong jiwa mereka. Kemuakan-kemuakan yang mereka rasakan bisa terselesaikan dengan Islam. Islam pun mampu membuat jiwa-jiwa kering menjadi lembut dan penuh kasih sayang. Jauh dari gambaran labelisasi negatif yang disematkan kepada Islam.
Tidak salah bila Islam akan menjadi inspirasi kehidupan manusia dengan ajaran-ajarannya. Islam pun akan memotivasi setiap orang untuk berbuat kebaikan. Dengan Islam pula, keadaan dunia akan lebih baik untuk menggantikan kehidupan sekuler dan liberal saat ini.
Pengirim: Erlina YD
Pengasuh Kajian Muslimah, tinggal di Brebes