Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Hasyim Romadani

Museum Victoria dan Albert: Museum Terbesar Dunia yang Memiliki Beragam Keunikan

Sejarah | Monday, 01 Aug 2022, 20:21 WIB
Ilustrasi museum Victoria dan Albert (pexels.com/andrea de santis)

Museum V&A atau biasa dikenal dengan sebutan Victoria dan Albert menyelenggarakan pameran fashion Afrika pertamanya beberapa waktu lalu setelah lebih dari 170 tahun berdiri. Pameran yang bertempat di galeri fashion museum tersebut menggandeng desainer yang telah bekerja sama dengan nama-nama besar seperti Beyoncé dan arsitek David Adjaye. Dilansir dari wwnews.cryptomatters.net, acara ini bertujuan untuk melihat gaya fashion yang berkembang di seluruh benua, menampilkan desain, foto dan film dari 25 dari 54 negara.

Meseum yang didirikan pada tahun 1852 di London ini telah memiliki 4,5 juta objek koleksi. Sebelum mecapai jumlah koleksi sebanyak sekarang, terdapat berbagai hal unik yang menghiasi perjalanan museum yang namanya merupakan tanda penghormatan pada Pangeran Albert dan Ratu Victoria itu. Dilansir dari londonist.com ada beberapa fakta yang jarang diketahui banyak orang tentang museum Victori dan Albert. Apa saja fakta unik tersebut? Mari simak informasinya.

Bertempat Pertama Kali di Mall

Museum Victori dan Albert pertama kali dibuka di Mall area Marlborough House pada Mei 1852, dengan memamerkan barang-barang dari Pameran Besar tahun 1851. Hanya empat bulan berlangsung kemudian dipindahkan ke Somerset House di Strand. Hingga pada tahun 1854 ada rencana untuk merelokasi museum kembali, kali ini ke lokasi yang telah kita semua ketahui, London, yang pada saat itu ditempati oleh Brompton Park House. Langkah itu tepatnya dilakukan pada tahun 1857.

Beberapa Kali Berganti Nama

Sebelum dikenal dengan sebutan Museum Victoria dan Albert, salah satu tempat yang melindungi dan memamerkan barang-barang berharga tersebut itu setidaknya memiliki dua nama lain. Ketika ide untuk museum pertama kali dilontarkan setelah Pameran Besar tahun 1851, museum itu dikenal sebagai Museum Manufaktur. Pada tahun 1854, setelah dipindahkan, meseum Vicatoria dan Albert dikenal sebagai Museum Kensington Selatan. Meseum secara resmi berganti nama menjadi Museum Victoria dan Albert bahkan sebelum Ratu Victoria meletakkan batu fondasi bangunan baru pada tahun 1899.

Restoran Museum Pertama

Apakah kalian tahu bahwa ada museum yang khusus memamerkan suatu restoran? Ya, Museum Victori dan Albert jawabannya. V&A adalah tempat bagi restoran museum pertama di dunia, yang masih bisa kita kunjungi sampai sekarang. Pada awalnya tempat tersebut dikenal sebagai ruang penyegaran. Hingga pada akhirnya ruangan-ruangan yang didekorasi oleh desainer Inggris ternama seperti James Gamble, William Morris, dan Edward Poynter itu membentuk suatu restoran.

Pengguna Lampu Gas Pertama dalam Museum

Setelah menjadi pihak yang mengawali museum kuliner, V&A adalah museum pertama di dunia yang menggunakan lampu gas di galeri mereka. Diketahui bahwa Henry Cole, yang merupakan direktur pertama museum sangat ingin menawarkan tempat yang bisa dikunjungi saat malam hari kepada kelas pekerja. Ia akhirnya menyediakan tempat yang dikenal dengan sebutan Istana Gin atau bar mewah yang menjual gin; salah satu minuman beralkohol. Jadi lampu dipasang dan galeri tetap buka sampai jam 10 malam dua kali seminggu.

Tempat Penampilan Publik Terakhir ratu Victoria

Penampilan resmi terakhir Ratu Victoria di ruang publik terekam pada 17 Mei 1899, yaitu saat meletakkan batu fondasi gedung V&A yang baru dan secara resmi juga menamai museum itu Museum Victoria & Albert. Sebelumnya Ratu Victoria dilaporkan jarang terlihat di depan umum setelah kematian Pangeran Albert pada tahun 1861. Peristiwa peletakan batu fondasi museum Victoria dan Albert tersebut begitu berkesan setelah beberapa tahun berselang, tepatnya pada Januari 1901, Ratu Victoria meninggal dunia.

Banyak tempat yang memiliki kisah-kisah uniknya tersendiri. Tidak hanya museum, tempat yang menyimpan kenangan bisa saja berupa jalan raya di salah satu kota, taman kecil di tengah komplek, atau toko buku yang sejuk. Museum Victoria dan Albert hanyalah salah satu contoh.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image