Rabu 20 Mar 2019 10:05 WIB

Kebiasaan Buruk Warga di Pintu Kereta Stasiun Cakung

Karena sudah ada palang pintu kereta sehingga tidak ada petugas yang awasi pengendara

Pengendara melewati palang pintu di pertigaan di samping Stasiun Cakung, Jakarta Timur
Foto: Tiar Bekasi
Pengendara melewati palang pintu di pertigaan di samping Stasiun Cakung, Jakarta Timur

Masih banyak sekali pengendara motor yang melewati palang pintu kereta yang sudah ditutup di Stasiun Cakung, Jakarta Timur. Sebenarnya hal ini dapat membahayakan bagi pengendara itu sendiri.

Berdasarkan pantauan di lokasi, motor-motor tersebut bahkan melewati jalur double track yang baru dibuat. Alasan terburu-buru mungkin menjadi alasan yang klasik bagi para pengendara motor tersebut. Walaupun beberapa dari mereka sebenarnya menyadari hal itu sebagai sebuah pelanggaran dan hal yang membahayakan. 

Baca Juga

Namun sebenarnya kita juga tak bisa menyalahkan hal ini sepenuhnya kepada para pengendara motor. Menurut penulis ada beberapa faktor yang menyebabkan mereka melakukan pelanggaran. Yang pertama, jalan di daerah sekitar stasiun cakung tidak begitu luas, sehingga para pengendara motor lebih memilih untuk merangsek ke depan melewati palang pintu.

Yang kedua, ketika jalan di sekitar perlintasan begitu padat oleh banyaknya kendaraan, sirine palang pintu stasiun mulai berbunyi.  Sehingga membuat para pengendara motor tersebut terpaksa terjebak di area perlintasan kereta. Mereka pun tak bisa memutar balik. 

Tapi tetap saja hal tersebut menjadi sebuah pelanggaran dan juga kebiasaan yang buruk bahkan membahayakan. Karena mungkin sudah kebiasaan, sehingga tak ada petugas atau warga yang sekitar yang memberikan teguran. Mungkin tulisan ini bisa menjadi refleksi bagi kita semua untuk taat dan tertib berlalu lintas.

 Mengingat sebentar lagi double track akan segera di diresmikan, mungkin beberapa pengendara motor di area perlintasan kereta api tersebut tidak bisa lagi menerobos, sehingga kedepannya hal-hal seperti ini bisa meminimalisir kecelakaan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement