Masih banyak sekali pengendara motor yang melewati palang pintu kereta yang sudah ditutup di Stasiun Cakung, Jakarta Timur. Sebenarnya hal ini dapat membahayakan bagi pengendara itu sendiri.
Berdasarkan pantauan di lokasi, motor-motor tersebut bahkan melewati jalur double track yang baru dibuat. Alasan terburu-buru mungkin menjadi alasan yang klasik bagi para pengendara motor tersebut. Walaupun beberapa dari mereka sebenarnya menyadari hal itu sebagai sebuah pelanggaran dan hal yang membahayakan.
Namun sebenarnya kita juga tak bisa menyalahkan hal ini sepenuhnya kepada para pengendara motor. Menurut penulis ada beberapa faktor yang menyebabkan mereka melakukan pelanggaran. Yang pertama, jalan di daerah sekitar stasiun cakung tidak begitu luas, sehingga para pengendara motor lebih memilih untuk merangsek ke depan melewati palang pintu.
Yang kedua, ketika jalan di sekitar perlintasan begitu padat oleh banyaknya kendaraan, sirine palang pintu stasiun mulai berbunyi. Sehingga membuat para pengendara motor tersebut terpaksa terjebak di area perlintasan kereta. Mereka pun tak bisa memutar balik.
Tapi tetap saja hal tersebut menjadi sebuah pelanggaran dan juga kebiasaan yang buruk bahkan membahayakan. Karena mungkin sudah kebiasaan, sehingga tak ada petugas atau warga yang sekitar yang memberikan teguran. Mungkin tulisan ini bisa menjadi refleksi bagi kita semua untuk taat dan tertib berlalu lintas.
Mengingat sebentar lagi double track akan segera di diresmikan, mungkin beberapa pengendara motor di area perlintasan kereta api tersebut tidak bisa lagi menerobos, sehingga kedepannya hal-hal seperti ini bisa meminimalisir kecelakaan.