REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kendaraan ramah lingkungan mencakup mobil listrik (EV) menyumbang lebih dari 30 persen dari total ekspor mobil Korea Selatan dalam lima bulan pertama tahun ini. Dikutip dari Yonhap, Senin (11/7/2022), hal ini didorong permintaan luar negeri yang tinggi serta debut dari dua kendaraan listrik utama yang dibuat oleh pembuat mobil lokal di pasar Amerika Serikat.
Menurut data dari Asosiasi Perdagangan Internasional Korea, nilai ekspor mobil ramah lingkungan di Korea ialah sebesar 20,45 miliar dolar AS (sekira lebih dari Rp305 triliun) pada periode Januari-Mei tahun ini, mengambil 30,3 persen dari total ekspor mobil negara itu. Ini merupakan pertama kalinya rasio melebihi level 30 persen.
Penghitungan itu juga naik 8,7 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Lonjakan ini sebagian besar disebabkan oleh permintaan global yang cepat untuk kendaraan listrik karena lebih banyak negara berusaha untuk mencapai netralitas karbon untuk mengatasi pemanasan global dan perubahan iklim.
Analis juga mengatakan rasio tersebut meningkat tajam karena produsen mobil Korea Selatan Hyundai Motor Co. dan Kia Corp. meluncurkan mobil full-electric IONIQ 5 dan EV6 mereka di AS, pasar mobil terbesar di dunia. Kendaraan listrik pun menyumbang sekitar 24 persen dari semua ekspor mobil Korea Selatan yang mencapai 901.260 unit pada periode Januari-Mei, atau naik 6,4 persen dari tahun sebelumnya. Ini menandai pertama kalinya rasio tersebut mencapai 20 persen, menurut Asosiasi Produsen Otomotif Korea.
Di antara EV, pengiriman luar negeri dari Hyundai IONIQ 5 adalah yang terbesar dengan 25.381 unit selama periode lima bulan, diikuti oleh EV6 Kia dengan 25.052.SUV kecil XM3 dari Renault Korea Motors mencatat penghitungan ekspor tertinggi sebanyak 26.597 unit, diikuti oleh Hyundai Kona SUV dengan 14.422, dan Kia Niro dengan 13.078 unit.