Senin 11 Jul 2022 14:21 WIB

Satpol PP Jakarta Barat Pindahkan PKL Kota Tua ke Lokasi Binaan

Satpol PP Kota Jakarta Barat memindahkan ratusan PKL Kota Tua ke lokasi binaan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
 Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan di halaman Museum Fatahillah, Kawasan Kota Tua, Jakarta. Satpol PP Kota Jakarta Barat memindahkan ratusan PKL Kota Tua ke lokasi binaan. Ilustrasi.
Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan di halaman Museum Fatahillah, Kawasan Kota Tua, Jakarta. Satpol PP Kota Jakarta Barat memindahkan ratusan PKL Kota Tua ke lokasi binaan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA - Satpol PP Kota Jakarta Barat (Jakbar) memindahkan ratusan pedagang kaki lima (PKL) di Kota Tua, Taman Sari ke lokasi binaan terdekat di kawasan itu.

"Petugas Satpol dan seluruh jajaran dishub, kepolisian, dan TNI ikut membantu mendorong para PKL agar pindah ke lokasi binaan," kata Camat Taman Sari, Agus Sulaiman, saat ditemui di Jakarta Barat, Senin (11/7/2022).

Baca Juga

Agus menegaskan hal itu memastikan kawasan Kota Tua tertata rapi dan nyaman untuk dikunjungi wisatawan. Sejumlah petugas Satpol PP tampakmendatangi beberapa pedagang kacamata dan minuman ringan yang berjualan di sekitar lokasi. Petugas pun mengimbau para pedagang itu untuk pindah ke lokasi binaan Kota Intan yang jaraknya tidak jauh dari Kota Tua.

Mereka akan ditempatkan di kios-kios yang sudah disediakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Di Kota Intan ada 457 titik dan di Cipta Niaga ada daya tampung 120 titik," kata Agus.

Sejauh ini, 272 PKL sudah setuju untuk pindah ke kawasan Kota Intan dan 41 PKL mau dipindahkan ke kawasan Cipta Niaga. Agus pun mengimbau kepada PKL yang lain agar mau pindah ke lokasi lokasi binaan itu agar pusat kuliner Kota Tua bisa terpusat di satu titik.

"Keuntungan yang diterima PKL pun banyak yakni bisa berjualan dengan aman, nyaman, dan dipastikan akan ramai karena tempat parkir kendaraan juga akan terpusat di sini," jelasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement