Senin 11 Jul 2022 14:36 WIB

Vaksin Merah Putih Disiapkan untuk Dosis Keempat

Tim peneliti Unair berharap, Vaksin Merah Putih dapat digunakan untuk dosis keempat.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair), Prof Fedik Abdul Rantam.
Foto: Dok Unair
Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair), Prof Fedik Abdul Rantam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim peneliti Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair) mempersiapkan penggunaan Vaksin Merah Putih untuk vaksinasi Covid-19 dosis keempat di Indonesia. "Diharapkan selesai uji klinis Vaksin Merah Putih dapat digunakan untuk dosis keempat," kata peneliti utama Vaksin Merah Putih Unair Prof Fedik Abdul Rantam di Jakarta, Senin (11/7/2022).

Vaksin Covid-19 yang dikembangkan sejak 12 Mei 2020 itu melalui uji klinik fase ketiga mulai 28 Juni 2022. Tim peneliti telah mengumpulkan 1.100 relawan dari total 4.005 relawan yang dibutuhkan untuk subjek uji klinik, yang meliputi satu kelompok relawan penerima vaksin pembanding serta dua kelompok relawan penerima Vaksin Merah Putih.

Baca: MUI dan YKMI Setuju Usulan Wapres, Syarat Mudik Harus Vaksin Booster Halal

"Proses uji klinis fase 3 sedang berjalan. Sejauh ini hasilnya baik. Saat ini baru mendapatkan relawan 1.100 orang," kata Fedik. Reaksi pemberian vaksin pada relawan dalam uji klinis fase ketiga diamati di Rumah Sakit dr Soetomo Surabaya, Rumah Sakit (RS) Unair, RS Saiful Anwar Malang, RS Paru Jember, dan RS Subandi Jember.

Uji klinik fase ketiga Vaksin Merah Putih yang dikembangkan di Unair ditargetkan berlangsung paling lama enam bulan sejak penyuntikan dosis kedua vaksin. Vaksin Covid-19 tersebut ditargetkan bisa mulai diproduksi paling lambat akhir tahun 2022, setelah memperoleh izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Ketua Tim Uji Klinik Vaksin Merah Putih Unair Dominic Husada mengatakan, pemanfaatan Vaksin Merah Putih untuk vaksinasi penguat baru bisa dilakukan setelah uji klinis lanjutan dilakukan. "Saat ini sudah di fase 3. Setelah itu diajukan untuk izin edar dari BPOM. Baru setelah itu dilakukan uji klinik lanjutan untuk booster (penguat)," katanya.

Baca: Aparat tak Pakai Masker dan Merokok 'Paksa' Warga di Madura Mau Divaksin

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement