Senin 11 Jul 2022 17:27 WIB

Bantul Susun Pengembangan Ekonomi Kreatif Dukung Pariwisata

Pemkab Bantul menyusun peta pengembangan ekonomi kreatif untuk dukung pariwisata.

Pengunjung berwisata di Gumuk Pasir, Parangkusumo, Bantul, D.I Yogyakarta. Pemkab Bantul menyusun peta pengembangan ekonomi kreatif untuk dukung pariwisata.
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Pengunjung berwisata di Gumuk Pasir, Parangkusumo, Bantul, D.I Yogyakarta. Pemkab Bantul menyusun peta pengembangan ekonomi kreatif untuk dukung pariwisata.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyusun roadmap atau peta jalan pengembangan ekonomi kreatif (ekraf). Peta ini sebagai panduan pemerintah daerah (pemda) setempat dalam menjalankan rencana strategis yang dapat mendukung pembangunan pariwisata setempat.

"Di Bantul ini ekraf dimasukkan dalam salah satu tupoksi Dinas Pariwisata di Bidang Pengembangan Kapasitas dan Ekraf, dan hari ini kita mencoba membuat roadmap pengembangan ekonomi kreatif di Bantul," kata Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo di Bantul, Senin (11/7/2022).

Baca Juga

Guna menyusun peta jalan tersebut, Dinas Pariwisata Senin ini mengadakan lokakarya Sinergitas Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan mengundang para pelaku ekonomi kreatif, pengusaha industri kerajinan, dan pelaku industri pariwisata se-Bantul.

Penyusunan peta jalan pengembangan ekonomi kreatif di Bantul juga bagian dari rencana pembangunan daerah, setelah Bantul ditetapkan sebagai Kabupaten Kreatif Kriya oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) beberapa tahun lalu, karena Bantul punya kerajinan kriya yang jadi unggulan.

"Karena persoalannya di luar kriya itu ada 13 subsektor lainnya yang sekarang belum jadi fokus perhatian yang kuat, makanya coba kita kuatkan, dan kita akan coba tahun ini mulai melakukan pemetaan," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, harapannya nanti 13 subsektor ekonomi kreatif lainnya selain kerajinan kriya yang memang menonjol di Bantul akan semakin jelas dan terarah pengembangannya, dan mampu bersinergi dengan sektor pariwisata yang perkembangannya saling keterkaitan.

"Kita sampaikan bahwa 14 subsektor akan kita petakan, dan akan menjadi perhatian kita, kita dorong untuk berkembang di Bantul, tetapi agar nanti dalam perjalanan dapat efektif kita berusaha untuk membuat skala prioritas, misalnya disamping kriya kita juga fokus di tiga sub sektor dulu," katanya.

Meski demikian, kata dia, dalam pengembangan pada beberapa subsektor ekonomi kreatif tidak mengabaikan subsektor lainnya, hanya dilakukan secara bertahap agar tenaga, anggaran dan fokus bisa maksimal dan dapat memberikan perubahan pada sektor yang digarap.

"Jadi programnya bertahap, agar tumbuh berkembang secara baik, tahun selanjutnya subsektor lainnya. Makanya hari ini kita rumuskan melalui workshop ini, apa yang harus kita prioritaskan diantaranya 14 subsektor itu, kalau kriya hampir dipastikan sudah branding-nya Bantul," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement