REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Salim Segaf Al-Jufri mengingatkan kepada seluruh pemimpin untuk memprioritaskan rakyatnya. Ia tak ingin ada lagi sosok-sosok pemimpin yang diberi amanah tersebut justru mencederai kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada mereka.
"Jangan kesulitan dan penderitaan ini, apalagi dalam kondisi semacam ini masih ada mereka-mereka yang melakukan moral hazard, korupsi, manipulasi bantuan sosial, ini tidak boleh terjadi lagi," ujar Salim di Kantor DPP PKS, Jakarta, Senin (11/7/2022).
Ia mengingatkan kepada para pemimpin untuk menahan hawa nafsunya ketika diberi amanah di kursi kepemimpinan nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota. Jangan sampai posisi tersebut dimanfaatkan untuk mengeruk keuntungan pribadi maupun kelompok.
"Mengikis yang namanya nafsu pribadi yang berlebihan. Orang boleh punya keinginan, tapi ada hal-hal yang tidak wajar lah, munculkan kejujuran dan transparan, keterbukaan," ujar Salim.
Idul Adha 1443 Hijriyah, jelas Salim, menjadi momentum bagi para pemimpin dan semua pihak untuk saling berbagi di tengah masa yang sulit ini. Khusus bagi para pemimpin, ia meminta mereka untuk meniru teladan dari Nabi Ibrahim yang terus menunjukkan ketaatannya kepada Allah SWT.
"Suri tauladan ini penting sekali yang harus diberikan oleh seluruh pemimpin bangsa dimanapun berada. Pemimpin partai politik, pemimpin bangsa dan semuanya memberikan contoh yang indah," ujar mantan Menteri Sosial itu.
Jika kepercayaan rakyat sudah diraih, kolaborasi dengan semua pihak dalam membangun negara dinilainya akan semakin mudah dilakukan. Meskipun untuk mewujudkan negara yang adil, makmur, dan sejahtera tak dapat dilakukan dengan mudah.
"Kita tidak ingin menjadi bangsa yang tertinggal, kita ingin menjadi bangsa yang tidak kalah dengan bangsa-bangsa lain di dunia.Karunia Allah pada bangsa ini luar biasa, tinggal kita kelola dengan seprofesional mungkin, kelola dengan penuh keadilan, kejujuran, untuk kita sampaikan yang dirasakan oleh seluruh anak bangsa," ujar Salim.