REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Mantan bek tengah Juventus, Andrea Barzagli, memiliki penilaian tersendiri terkait performa kurang memuaskan Paul Pogba selama memperkuat Manchester United. Pogba akhirnya meninggalkan Man United setelah enam musim membela Iblis Merah.
Pogba meninggalkan Stadion Old Trafford pada musim panas kali ini dengan status free transfer usai gagal mencapai kesepakatan soal perpanjangan kontrak. Selama enam musim memperkuat Manchester United, gelandang asal Prancis itu tercatat merumput di 232 laga dan menyumbang 39 gol serta 51 assist di semua ajang.
Kendati begitu, performa gelandang berusia 29 tahun itu selama membela Man United dinilai kurang maksimal. Selain masalah cedera dan kebugaran, Pogba dianggap gagal mengulangi performa apik saat memperkuat Juventus pada empat musim sebelumnya.
Selama rentang waktu 2012 hingga 2016, Pogba menyumbangkan 34 gol dan 40 assist. Catatan ini mungkin masih lebih rendah dibanding saat Pogba memperkuat Iblis Merah.
Namun, torehan ini dicatatkan Pogba setelah hanya tampil di 177 laga di semua ajang bersama Si Nyonya Tua. Dari segi raihan trofi, Pogba tercatat hanya mampu mempersembahkan dua trofi bergengsi buat Man United, tepatnya gelar juara Liga Europa dan Piala Liga Inggris.
Sedangkan kala membela Juventus, Pogba mempersembahkan delapan trofi, termasuk empat titel scudetto Serie A Italia. Barzagli, yang pernah berbagi lapangan dengan Pogba selama memperkuat Juventus, menilai, tingginya ekpektasi yang disematkan ke gelandang timnas Prancis menjadi penyebab performa kurang maksimal Pogba di Man United.
Terlebih, saat didatangkan pada musim panas 2016, Pogba sempat tercatat menjadi pemain termahal sejagat dengan nilai transfer mencapai 105 juta euro. Di Manchester United, kata barzagli, Pogba memiliki beban untuk membuktikan nilai investasi sebesar 105 juta euro yang dilakukan klubnya.
"Sebagai pemain yang masih muda, tekanan itu terasa sangat besar. Apabila Anda penyerang yang mencetak 60 gol semusim, hal itu mungkin bisa diatasi, jika tidak akan sangat sulit untuk bisa membuktikan Anda bernilai 105 juta euro,'' kata Barzagli kepada Tuttosports, Senin (11/7/2022).
Rekor transfer Pogba ini hanya bertahan selama satu tahun. Pada awal musim 2017/2018, tepatnya pada Agustus 2017, Neymar memecahkan rekor transfer termahal saat Paris Saint Germain (PSG) menggelontorkan dana sebesar 222 juta euro kepada Barcelona untuk menebus gelandang serang asal Brasil tersebut.
Setelah enam musim membela Man United, Pogba akhirnya kembali ke Juventus pada jendela transfer musim panas kali ini. Seperti halnya saat merekrut Pogba dari Man United pada 2012, I Bianconeri juga mendapatkan Pogba tanpa mengeluarkan biasa transfer sepeserpun.
Barzagli pun menilai, Pogba masih memiliki ambisi untuk bisa meraih kemenangan. Ambisi ini, lanjut Barzagli, dapat menjadi modal tambahan buat Pogba untuk meraih kesuksesan pada kesempatan kedua memperkuat Juventus.
''Dia masih cukup muda dan mampu mengubah keseimbangan. Dia akan memiliki ambisi untuk mengembalikan kariernya ke trek yang tepat, dan meraih kemenangan. Buat Juventus, perekrutan ini adalah kesepakatan yang bagus,'' ujar mantan bek tengah timnas Italia tersebut.