REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan pendataan ulang bagi warga pendatang yang tinggal indekos di eks atau bekas Lokalisasi Moroseneng, Kelurahan Klakah Rejo-Sememi, Kecamatan Benowo, Kota Pahlawan, Jawa Timur. Pendataan itu dilakukan untuk mencegah praktik-praktik prostitusi terselubung di kawasan itu.
Camat Benowo Kota Surabaya Denny Christupel Tupamahu mengatakan, pihak kecamatan telah menggelar rapat koordinasi bersama pihak terkait untuk mencegah praktik prostitusi di eks lokalisasi Moroseneng. Rakor tersebut diikuti mulai dari jajaran Polsek, Koramil, ketua RT/RW setempat, hingga organisasi keagamaan dan masyarakat.
"Pada 29 Juni 2022 telah diadakan pertemuan di Pendopo Kantor Kecamatan Benowo. Pertemuan itu menghasilkan beberapa kesepakatan," kata Denny di Surabaya, Senin (11/7/2022).
Adapun, kesepakatan tersebut meliputi semua warga RW I Kelurahan Sememi dengan tegas menolak adanya praktik prostitusi terselubung, khususnya di kawasan bekas lokalisasi Moroseneng. "Warga berharap kepada Pemkot Surabaya melakukan operasi gabungan dan menindak kegiatan prostitusi terselubung di eks lokalisasi Moroseneng," ujar dia.
Untuk itu, kata dia, petugas Satpol Kecamatan Benowo bersama Polsek dan Koramil akan melaksanakan pengamanan bersama di depan Taman Anggrek, Jalan Sememi Jaya II Surabaya mulai pukul 21.00 WIB hingga 04.00 WIB. Sedangkan, hasil kesepakatan lainnya, Denny mengatakan, Satpol PP Kecamatan bersama Sie Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan Sememi juga melaksanakan operasi pendataan kepada warga di sana.
"Pendataan menyasar warga luar kota yang indekos di wilayah RW I atau sekitar eks Lokalisasi Moroseneng," kata dia.
Selain itu, kata dia, untuk memasifkan pencegahan adanya prostitusi terselubung, pihak kecamatan juga memastikan telah meminta dukungan bantuan personel Satpol PP Pemkot Surabaya.