REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi di beberapa wilayah perairan pada 12-13 Juli 2022. Potensi gelombang tinggi terjadi di sejumlah perairan di Indonesia.
BMKG menjelaskan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Selatan-Barat dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-30 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, perairan selatan Jawa-Nusa Tenggara Titmur (NTT), perairan Kep Sermata –Kep Tanimbar, Laut Banda dan Laut Arafuru.
"Kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter di Selat Malaka, perairan timur P Simeulue-Kep Mentawai, Laut Natuna Utara, perairan utara Kep. Anambas-Kep Natuna, Laut Jawa bagian tengah dan timur, perairan utara Jawa Timur, Laut Bali," kata BMKG seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (12/7/2022).
Kemudian, Selat Lombok bagian utara, Selat Makassar bagian selatan, Laut Sumbawa, perairan Kep Sabalana–Kep Selayar, Laut Flores, perairan Wakatobi, perairan Manui-Kendari, Laut Sawu bagian utara, Selat Ombai, perairan selatan Sulawesi Utara, perairan Kep Sangihe-Kep Talaud, Laut Maluku bagian selatan, perairan selatan Kep Sula, perairan P Buru-P Ambon-P Seram, Laut Seram, perairan Fakfak-Kaimana, perairan Amamapere-Agats, Laut Banda, perairan Kep Sermata-Kep Tanimbar, perairan Kep Kai-Kep Aru, Laut Arafuru bagian barat, Samudra Pasifik Utara Halmahera.
Sementara itu, BMKG mencatat gelombang di kisaran lebih tinggi 2,5 - 4 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat P Simeuleu-Kep Mentawai, Samudra Hindia Barat Aceh - Kep. Mentawai, perairan selatan P Sumba, perairan P Sawu- Kupang-P Rotte, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu bagian selatan, Samudra Hindia Selatan NTT, Laut Arafuru bagian tengah dan timur.
Sedangkan untuk gelombang yang sangat tinggi di kisaran 4- 6 meter berpeluang terjadi di perairan Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Bengkulu-Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Banten - Nusa Tenggara Barat (NTB).
Untuk itu, perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti ,perahu nelayan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m, kapal tongkang kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m, kapal ferry kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m, kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar lecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 m.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ujarnya.