Selasa 12 Jul 2022 07:58 WIB

Tidur Miring ke Kanan adalah Sunnah Nabi, Ini Manfaat Kesehatannya

Tidur dalam posisi miri ke kanan mempunyai sejumlah manfaat medis

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi tidur miring ke kanan. Tidur dalam posisi miri ke kanan mempunyai sejumlah manfaat medis
Foto: Republika
Ilustrasi tidur miring ke kanan. Tidur dalam posisi miri ke kanan mempunyai sejumlah manfaat medis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rasulullah SAW diketahui kerap tidur menghadap ke kanan. Dalam hal ini, ternyata terdapat hikmah kesehatan yang dapat disimak dari posisi tidur miring ke kanan.

Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:  ثُمَّ اضْطَّجِعْ على شِقِّكَ الأَيْمَنِ "Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu." (HR Al-Bukhari No 247 dan Muslim No 2710).    

Baca Juga

Jamal Muhammad Az-Zaki dalam buku "Sehat dengan Ibadah" menjelaskan, pada dasarnya tidur dengan berbaring ke sebelah kanan berpotensi membantu melancarkan peredaran darah dari sel bagian kiri jantung yang terletak di bagian atas ke seluruh tubuh, kecuali pembuluh aorta. 

Dalam posisi ini, seluruh anggota tubuh selain tangan kanan berada sejajar dengan hati dan di bawahnya. Karenanya, darah dapat mengalir ke bagian-bagian tubuh tersebut dengan mudah sesuai dengan hukum gravitasi.  

Dengan demikian, posisi ini sangat nyaman bagi manusia. Dalam posisi terlentang, darah mengalih ke sebagian besar tubuh tanpa kesulitan dan dengan posisi jantung yang sejajar dengan tubuh kecuali dahi.  

Akan tetapi posisi ini tidak lebih memudahkan jantung menjalankan fungsinya dibandingkan berbaring ke kanan. Berbaring terlentang tidak memberikan keuntungan pada jantung, melainkan mengharuskannya mengerahkan energi lebih banyak sebagaimana mobil membutuhkan energi untuk berjalan di dataran landai atau rata. 

Apabila manusia berbaring terlentang dengan posisi punggung di bawah sepanjang malam, maka jantung tidak mempunyai kesempatan beristirahat secara cukup.

Sedangkan tidur dengan berbaring ke kiri menyebabkan jantung membutuhkan energi lebih besar karena detakan jantung dari sel kiri jantung ke pembuluh aorta yang posisinya di atasnya sejauh 10 derajat.  

Meskipun demikian, peredaran darah tidak normal berdasarkan hukum gravitasi, kecuali hanya mencapai 45 persen dari seluruh organ tubuh.

Ditambah dengan kenyataan bahwa pembuluh aorta akan membengkok atau menikung setelah keluar dari jantung. Karena itu, tidur dengan berbaring miring ke sebelah kiri tidak lebih mudah untuk menyalurkan darah ke sisi kepala dan bagian tubuh yang lain.    

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement