Selasa 12 Jul 2022 08:44 WIB

Menkeu Minta Segera Efisiensi 400 Ribu Aplikasi Pemerintahan

Menkeu menyebut efisiensi aplikasi bisa menghemat biaya operasi

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani mendorong efisiensi aplikasi pemerintah yang saat ini jumlahnya lebih dari 400 ribu aplikasi. Dalam diskusi Leaders Talk Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022, Senin (11/7), ia menyampaikan pentingnya digitalisasi untuk mentransformasi ekonomi, birokrasi pemerintah, dan masyarakat.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani mendorong efisiensi aplikasi pemerintah yang saat ini jumlahnya lebih dari 400 ribu aplikasi. Dalam diskusi Leaders Talk Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022, Senin (11/7), ia menyampaikan pentingnya digitalisasi untuk mentransformasi ekonomi, birokrasi pemerintah, dan masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani mendorong efisiensi aplikasi pemerintah yang saat ini jumlahnya lebih dari 400 ribu aplikasi. Dalam diskusi Leaders Talk Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022, Senin (11/7), ia menyampaikan pentingnya digitalisasi untuk mentransformasi ekonomi, birokrasi pemerintah, dan masyarakat. 

"Kami di Kementerian Keuangan sendiri telah melakukan banyak hal dalam mentransformasi fungsi keuangan negara ke digital," katanya.

Saat ini terdapat lebih dari 400 ribu aplikasi dan setiap kementerian lembaga memiliki sekitar 2.700 databasenya masing-masing. Maka dari itu, intergovernmental connection yang akan disederhanakan dalam satu database dinilai dapat menghemat biaya operasi pemerintah secara lebih efisien, efektif, dan mengurangi risiko serangan cyber security.

Contohnya saja, NPWP sekarang dapat diakses dengan menggunakan NIK. Pembayaran juga pajak sudah menggunakan e-filling, e-payment melalui digital, sehingga masyarakat tidak perlu pergi ke kantor pajak.