Selasa 12 Jul 2022 09:13 WIB

Untung Rp 4,6 Triliun, PTPN Siap Teruskan Tren Positif

Lanjutkan tren positif, PTPN Group targetkan raih pendapatan Rp 59,51 triliun

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), M. Abdul Ghani.  Abdul Ghani mengatakan PTPN Group telah mampu mencetak laba bersih konsolidasi 2021 sebesar Rp 4,6 triliun. Hal ini menjadi prestasi mengingat sebelumnya diterpa kerugian sebesar Rp 1,14 triliun.
Foto: Holding Perkebunan PTPN III
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), M. Abdul Ghani. Abdul Ghani mengatakan PTPN Group telah mampu mencetak laba bersih konsolidasi 2021 sebesar Rp 4,6 triliun. Hal ini menjadi prestasi mengingat sebelumnya diterpa kerugian sebesar Rp 1,14 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Holding Perkebunan Nusantara PTPN III berkomitmen meneruskan tren positif transformasi. Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara Mohammad Abdul Ghani mengatakan PTPN Group telah mampu mencetak laba bersih konsolidasi 2021 sebesar Rp 4,6 triliun. Hal ini menjadi prestasi mengingat sebelumnya diterpa kerugian sebesar Rp 1,14 triliun.

"Capaian kinerja operasional dan keuangan serta dukungan harga yang baik semakin menunjukkan efisiensi dan akuntabilitas PTPN Group. Perusahaan yang efisien dan akuntabel menjadi salah satu tujuan transformasi di PTPN Group," ujar Ghani kepada Republika pada Ahad (10/7).

Pada tahun ini, lanjut Ghani, PTPN Group menargetkan pendapatan sebesar Rp 59,51 triliun dan Ebitda operasional sebesar Rp 10,18 triliun. Ghani juga menargetkan laba bersih yang pada kuartal I 2022 mencapai Rp 1,8 triliun terus meningkat menjadi Rp 3,24 triliun hingga akhir tahun. 

Sementara dari sisi operasional, Ghani memproyeksikan produksi CPO sebesar 3,1 juta ton atau 13 persen di atas Prognosa 2021 serta 7 persen di atas RJPP 2022, produksi karet kering sebesar 188 ribu ton, produksi gula sebesar 1,1 juta ton atau 43 persen di atas Prognosa 2021, produksi teh kering sebesar 56,7 ribu ton. PTPN berkomitmen memenuhi harapan yang ditetapkan Menteri BUMN Erick Thohir untuk menghasilkan tambahan Ebitda sebesar Rp 13,4 triliun dan cash release Rp 1 triliun hingga Rp 3 triliun dalam empat tahun ke depan.

Untuk mencapai target tersebut, sambung Ghani, perusahaan menjalankan sembilan program yang meliputi optimasi penjualan, sentralisasi pengawasan kinerja operasional, optimasi biaya angkut, pengadaan tersentralisasi, organisasi yang efektif dan efisien, efisiensi biaya administrasi dan umum, pengawasan cash terintegrasi, penguatan manajemen kinerja, dan  katalisator perubahan.

Selain itu, ucap Ghani, PTPN juga melakukan restrukturisasi sebagai salah satu inisiatif strategis optimalisasi protofolio dan operational excellence. Ghani menyebut PTPN juga akan membentuk struktur yang tepat melalui pembentukan sub holding.

Strategi lain ialah dengan membentuk PT Sinergi Gula Nusantara pada 17 Agustus 2021 untuk mencapai target swasembada gula konsumsi pada 2025 dengan melipatgandakan produksi gula menjadi 1,8 juta ton. "Perusahaan juga melaksanakan ekstensifikasi melalui konversi lahan, sinergi dengan Perhutani, dan kemitraan dengan Petani Rakyat," ucap Ghani.

Melalui strategi operational excellence, PTPN terus melakukan perbaikan untuk meningatkan capaian produktivitas sehingga dengan luasan yang tidak bertambah, produksi komoditi terus mengalami peningkatan. Ghani menyebut upaya ini dilakukan secara menyeluruh, baik dari sisi on-farm, maupun off farm. Selain itu, PTPN juga melakukan pengembangan bisnis, melalui hilirisari yang menghasilkan produk retail untuk meningkatkan nilai tambah produk perkebunan PTPN.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement