Selasa 12 Jul 2022 11:21 WIB

Bendungan Beringin Sila Ditargetkan Rampung Akhir 2022

Bendungan Beringin Sila satu dari 6 Proyek Strategis yang ditargetkan selesai 2022

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja menyelesaikan pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan proyek pembangunan 9 bendungan dapat rampung pada tahun 2022 diantaranya Bendungan Ciawi, Sukamahi, Margatiga, Sadawarna, Lolak, Semantok, Tamblang, Beringinsila dan Kuwil Kawangkoan.
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Pekerja menyelesaikan pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan proyek pembangunan 9 bendungan dapat rampung pada tahun 2022 diantaranya Bendungan Ciawi, Sukamahi, Margatiga, Sadawarna, Lolak, Semantok, Tamblang, Beringinsila dan Kuwil Kawangkoan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dalam rangka mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur untuk mendukung ketahanan air dan ketahanan pangan nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air terus membangun bendungan di berbagai wilayah. Salah satunya yaitu Bendungan Beringin Sila di Desa Tengah, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Mataram Hendra Ahyadi mengatakan pembangunan Bendungan Beringin Sila dilakukan sejak Januari 2019 dengan biaya sebesar Rp 1.721 miliar. “Saat ini progres fisik pembangunannya mencapai 82,20 persen dan ditargetkan rampung pada Desember 2022," kata Hendra dalam pernyataan tertulisnya, Senin (11/7/2022). 

Dia menjelaskan pembangunan dilakukan dalam dua paket dimana Paket I dilaksanakan oleh PT Abipraya - Mina (KSO). Sementara Paket II oleh PT Nindya – Lestari (KSO) dan supervisi dilaksanakan oleh PT Indra Karya – Bina – Tuah (KSO).

Konstruksi Bendungan Beringin Sila didesain dengan tinggi 70,5 meter, panjang 787,58 meter, dan lebar puncak 12 meter. Bendungan tersebut juga memiliki total kapasitas tampungan 27,46 juta meter kubik dan luas genangan 126 hektare. 

“Bendungan ini nantinya akan mampu mengairi lahan seluas 3.500 hektare dan menghasilkan air baku sebesar 76 liter per detik untuk mendukung pertanian di Kabupaten Sumbawa,” jelas Hendra. 

Selain itu, kehadiran bendungan ini juga memberikan manfaat untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 1,4 MW dan reduksi banjir sebesar 90,37 m3 per detik. Selain itu juga berpotensi sebagai tempat pariwisata, perikanan tangkap, dan tempat konservasi. 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan kunci pembangunan di NTB adalah ketersediaan air. “Dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi dua sampai tiga kali tanam,” tutur Basuki. 

Bendungan Beringin Sila merupakan salah satu dari 6 bendungan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun di NTB. Selain itu.  Bendungan Beringin Sila, lima bendungan lainnya yakni Bendungan Tanju, Bendungan Mila, Bendungan Meninting, Bendungan Bintang Bano, dan Bendungan Tiu Suntuk.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement