Selasa 12 Jul 2022 13:25 WIB

Jarang Dibahas, Covid-19 Ternyata Bisa Sebabkan Penuaan Dini

Covid-19 bisa menyebabkan penuaan dini yang dipicu stres kronis hingga kesepian.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Covid-19 bisa menyebabkan penuaan dini yang dipicu stres kronis hingga kesepian.
Foto: Pxfuel
Covid-19 bisa menyebabkan penuaan dini yang dipicu stres kronis hingga kesepian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Covid-19 berdampak pada semua pasien dengan cara yang berbeda-beda. Salah satu efek yang jarang dibahas adalah penuaan dini, yang dapat disebabkan stres kronis, gaya hidup tidak banyak bergerak, dan kesepian.

Dilansir First For Women pada Selasa (12/7/2022), berikut gejala yang harus diwaspadai setelah sembuh dari penyakit Covid-19.

Baca Juga

 

1. Penyusutan Otak

Salah satu efek penuaan paling dramatis dari Covid-19 pada tubuh manusia adalah penyusutan otak. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Nature pada Maret ini, bahkan kasus ringan Covid-19 dapat menyebabkan hilangnya materi otak yang setara dengan satu dekade penuaan. 

Biasanya, orang kehilangan sekitar 0,2 hingga 0,3 persen materi otak setiap tahun. Namun, penelitian ini menemukan pasien Covid-19 mengalami kerugian tambahan, di mana ada penyusutan 0,2 hingga 2 persen dari ukuran otak dalam tiga tahun.

 

2. Kehilangan Bau dan Rasa

Beberapa kehilangan rasa dan penciuman adalah hal alami seiring bertambahnya usia, terutama setelah 60 tahun. Salah satu gejala Covid-19 adalah gangguan sensorik yang serupa. 

Sementara 90 persen dari mereka yang terkena gejala ini membaik dalam waktu empat minggu, beberapa mengalami kehilangan permanen. Satu studi pada 2021 menemukan 700 ribu hingga 1,6 juta orang di Amerika Serikat yang terkena Covid-19 mungkin kehilangan indra penciumannya selama enam bulan atau lebih. Hilangnya rasa dalam jangka panjang dapat membuat makanan menjadi hambar, asin, manis.

 

3. Nyeri dan Kekakuan Sendi

Kita semua tahu persendian lebih kaku dan tulang lebih rapuh seiring bertambahnya usia. Mulai sekitar usia 30 tahun, Anda mulai kehilangan kepadatan tulang dan massa otot, yang dapat menyebabkan ketegangan dan nyeri pada persendian. 

Arthritis biasanya menyerang antara usia 40 dan 60 tahun. Sayangnya, tampaknya infeksi Covid-19 dapat menyebabkan nyeri sendi yang sama melemahkan. Sebuah penelitian yang dilakukan di Northwestern University dan dipublikasikan di Skeletal Radiology pada 2021 menemukan Covid-19 dapat memicu tubuh menyerang dirinya sendiri, dengan cara yang menyebabkan masalah rematik. 

Studi lain dilakukan para peneliti di Harbin dan Beijing pada Mei ini, yang menyurvei 1.296 orang yang selamat dari Covid-19, satu tahun setelah mereka keluar dari rumah sakit dan menemukan lebih dari 12 persen masih melaporkan gejala rematik. Gejala yang paling umum melibatkan sendi di lutut (38 persen), tangan (25 persen), dan bahu (19 persen).

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement