Kasus Covid Naik, Masyarakat Diminta Kembali Perketat Prokes
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron | Foto: Pixabay
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat kembali disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19, utamanya menggunakan masker baik di dalam maupun luar ruangan. Ia mengingatkan, kasus Covid-19 di Indonesia mulai kembali mengalami kenaikan pada akhir Mei ini seiring masuknya subvarian BA.4, BA.5.
“Harus dipahami bersama bahwa pandemi Covid-19 belum selesai. Kewaspadaan harus kembali kita tingkatkan dengan memperketat prokes. Tingginya kasus Covid-19 tidak bisa dilepaskan dari masih meningkatnya tambahan kasus yang dipicu varian Omicron dan subvarian BA.4, BA.5,” kata Khofifah, Selasa (12/7/2022).
Khofifah pun memaparkan kondisi Covid-19 di Jatim. Pada 4 Juli 2022, terdapat penambahan kasus baru sebanyak 92 orang. Kemudian meningkat menjadi 159 kasus baru pada 5 Juli 2022. Selanjutnya pada 6 Juli terdapat sebanyak 151 kasus baru, dan pada 7 Juli 20220 kasus Covid-19 bertambah 169 orang.
Selanjutnya pada 8 Juli 2022 terdapat 169 kasus baru. Kemudian pada 9 Juli 2022 kasus baru di Jatim sempat mengalami penurunan menjadi 156 kasus. Turun lagi pada 10 Juli menjadi 143 kasus baru, dan pada 11 Juli 2022 kembali menurun dengan catatan tambahan 98 kasus baru.
Berdasarkan data nasional per 11 Juli 2022 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jawa Timur secara kumulatif mencapai 579.532 kasus. Kasus aktif di Jatim saat ini berjumlah 325 kasus atau sekitar 0,06 persen, dengan kasus kematian secara kumulatif mencapai 31.661 kasus atau 5,46 persen, dan total kesembuhan mencapai 547.546 kasus.
“Jika dibandingkan dengan perkembangan Covid-19 nasional, kondisi Jawa Timur masih lebih baik," ujarnya. Meski demikian, Khofifah mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati dan waspada.
Selain menjalankan prokes dengan ketat, masyarakat juga diminta segera melakukan vaksinasi Covid-19 mulai dosis pertama hingga dosis ketiga alias booster. "Agar tidak kembali memburuk dan mengakibatkan terpuruknya sektor perekonomian, pendidikan, dan sebagainya. Bagi masyarakat yang belum vaksin dosis pertama, kedua, atau booster segera datangi layanan kesehatan atau gerai vaksinasi terdekat," katanya.
Dijelaskan, capaian vaksinasi dosis pertama di Jatim telah mencapai 29.941.174 orang atau 94,08 persen. Adapaun cpaian vaksinasi dosis kedua mencapai 25.638.592 orang atau 80,56 persen, dan capaian vaksinasi booster Jatim baru mencapai 6.546.000 orang.
"Melihat capaian vaksinasi dari dosis pertama sampai booster, itu artinya memang vaksinasi utamanya untuk dosis booster di Jatim harus digenjot," ujar dia.