Selasa 12 Jul 2022 20:58 WIB

Bulog Cirebon Pastikan Terus Serap Beras Petani Meski Lampaui Target

Penyerapan tersebut merupakan upaya Bulog dalam rangka mempersiapkan cadangan pangan.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Petani merontokan padi (ilustrasi). Kepala Pimpinan Kantor Cabang Bulog Cirebon, Jawa Barat, Budi Sultika memastikan akan terus menyerap beras petani, meskipun saat ini sudah melebihi target penyerapan 38 ribu ton.
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Petani merontokan padi (ilustrasi). Kepala Pimpinan Kantor Cabang Bulog Cirebon, Jawa Barat, Budi Sultika memastikan akan terus menyerap beras petani, meskipun saat ini sudah melebihi target penyerapan 38 ribu ton.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kepala Pimpinan Kantor Cabang Bulog Cirebon, Jawa Barat, Budi Sultika memastikan akan terus menyerap beras petani, meskipun saat ini sudah melebihi target penyerapan 38 ribu ton.

"Meski sudah melebihi target, kami pastikan akan terus menyerap beras petani ketika harga jatuh," kata Budi di Cirebon, Selasa (12/7/2022).

Baca Juga

Menurutnya saat ini Bulog telah menyerap beras petani sebanyak 40 ribu ton setara beras. Capaian itu telah melebihi target yang ditetapkan oleh kantor pusat yaitu 38 ribu ton.

Budi mengatakan meskipun telah melebihi target, tapi Bulog Cirebon akan terus menyerap beras petani, apabila harga jatuh dan di bawah harga pembelian pemerintah (HPP). Penyerapan tersebut merupakan upaya Bulog dalam rangka mempersiapkan cadangan pangan dalam negeri yaitu 1,2 juta ton secara nasional.

"Secara nasional cadangan beras harus 1,2 juta ton, dan kami akan ikut memenuhi target nasional. Karena Cirebon ini merupakan salah satu lumbung padi," ujarnya.

Budi mengatakan pencapaian target penyerapan itu hanya dilakukan oleh Bulog Cirebon dalam waktu enam bulan atau satu semester. Karena, kata Budi, produksi padi atau beras di wilayah kerjanya yang meliputi Kabupaten Cirebon, Majalengka dan Kuningan cukup tinggi.

Bahkan rerata daerah tersebut setiap tahunnya mengalami surplus, sehingga untuk mencapai target itu tidak butuh waktu lama. "Daerah di sini itu produksinya banyak, dan penyerapan kami hanya beberapa persen saja," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement