REPUBLIKA.CO.ID, EDIRNE -- Di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Yayasan, gerbang Masjid Selimiye yang berusia seabad di provinsi Edirne, Turki timur laut melakukan renovasi besar-besaran.
Pintu bersejarah Masjid Selimiye, puncak arsitektur Turki-Islam, dibuat menggunakan gaya kündekari yang merupakan bentuk seni dekoratif yang terdiri dari bagian-bagian geometris yang saling terkait. Metode ini mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh variasi suhu dan kelembapan dari waktu ke waktu.
Masjid Selimiye adalah karya Mimar Sinan, arsitek terbesar Kekaisaran Ottoman. Pintu dilepas dari engselnya dan diangkut ke ruang pertukangan yang dibangun di halaman luar.
Tinggi pintu kira-kira empat meter (13 kaki) dan berat 250 kilogram (550 pon). Proyek ini juga akan memoles kembali potongan logam pada pintu, seperti engsel, roset, kunci, dan pengait, setelah kerusakan akibat korosi dihilangkan. Bagian logam yang hilang juga akan diganti.
Setelah memperbaiki abrasi dan kerusakan, pintu akan dikupas dan dirawat dengan pelarut untuk mengusir hama serangga. Dilansir Daily Sabah, Kamis (7/7/2022), Direktur Regional Yayasan Edirne Ali Mehmetçik Oğuz mengatakan kepada Anadolu Agency (AA) bahwa fitur struktural Selimiye serta pekerjaan di dalam masjid meningkatkan nilainya.
Dia menyatakan salah satu elemen yang membuat struktur ini menonjol adalah pintu kündekari yang dibuat tanpa menggunakan paku. Oğuz menyatakan pintu tersebut telah dilestarikan dan proses konservasi telah dimulai.
"Kelembaban menyebabkan kayu melengkung dari waktu ke waktu. Sesuai dengan rencana restorasi kami, perubahan yang diperlukan dilakukan untuk ini. Serangga dan belatung adalah penyebab lain yang merusak bahan kayu. Untuk mengatasi masalah ini, pintu akan disemprot dengan pencegah hama," katanya.
https://www.dailysabah.com/arts/turkeys-centuries-old-selimiye-mosque-to-stand-test-of-time/news