Pedagang di Surabaya Keluhkan Tingginya Harga Cabai Rawit dan Bawang
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Pedagang cabai menata dagangannya di pasar. | Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pedagang mengeluhkan harga cabai rawit dan bawang merah yang masih tinggi di pasaran. Diyah (42) salah satunya. Perempuan yang berjualan nasi di Jalan Gayung Kebonsari Timur, Gayungan, Surabaya tersebut mengungkapkan, saat ini harga bawang merah tembus Rp 65 ribu per kilogram.
Padahal normalnya di kisaran Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per kg. Diyah mengaku tidak bisa berbuat banyak menyikapi tingginya harga berbagai kebutuhan pokok tersebut.
Mengingat ia tidak bisa mengurangi takaran bumbu karena dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap rasa masakan yang dijualnya. Ia hanya bisa pasrah mengkipun keuntungan yang dikantongi lebih sedikit dibanding biasanya.
"Ya gimana lagi. Kalau ngurangi bawang atau cabai kan nantinya kurang sedep (enak) masakannya. Mau gak mau tetep jualan walupun untungnya lebih sedikit," ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (13/7/2022).
Ia berharap pemerintah bisa segera menstabilkan harga kebutuhan pokok demi keberlangsungan jualannya. Strategi yang diterapkan pemerintah, kata Diyah, bisa dengan menggelar operasi pasar dan lain sebagainya.
Menurutnya, jika harga kebutuhan pokok tak kunjung stabil dan terus naik, bukan tidak mungkin dirinya memilih tutup warung dan libur berjualan. "Ya kalau harganya naik terus kan gak bisa jualan. Buat apa dapat capeknya doang kalau gak ada untungnya," ujar dia.
Berdasarkan laman Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Pemprov Jatim, harga rata-rata cabai rawit di pasar di Surabaya mencapai Rp 93 ribu per kg. Sementara rata-rata harga bawang merah di pasar di Surabaya mencapai Rp 63 ribu per kg.