Rabu 13 Jul 2022 15:37 WIB

Disindir Elon Musk, Trump Marah: Kalau Saya Minta Berlutut, Ia Pasti Melakukannya

Elon Musk menilai Trump sudah terlalu tua untuk jadi presiden.

Mantan Presiden Donald Trump.
Foto: AP Photo/Ross D. Franklin
Mantan Presiden Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID,  WASHINGTON  -- Mantan Presiden AS Donald Trump pada Selasa meningkatkan serangan terhadap Elon Musk, CEO Tesla Inc. Hal itu dilakukan setelah Musk mengatakan bahwa Trump sudah terlalu tua untuk menjadi presiden AS berikutnya dan Trump perlu "berlayar menuju matahari terbenam" (sail into the sunset).

"Sail into the sunset" adalah judul lagu yang pernah dipopulerkan oleh kelompok vokal The Platters di AS yang dirilis pada 1960.

Baca Juga

Dalam sebuah pesan di aplikasi media sosialnya sendiri, Truth Social, mantan presiden AS itu mengejek dengan mengatakan bahwa Musk akan "memohon-mohon" kepadanya untuk mendapatkan subsidi pemerintah.

"Ketika Elon Musk datang ke Gedung Putih meminta bantuan saya agar semua proyeknya disubsidi, apakah itu mobil listrik yang tidak bisa melaju cukup lama, mobil tanpa pengemudi yang tabrakan, atau roket yang tidak jelas mau kemana."

"Tanpa subsidi dia tidak akan berarti apa-apa dan terus terang saja kalau dia adalah penggemar berat Trump dan Partai Republik. Kalau saya perintahkan 'berlutut dan memohon,' maka ia pasti akan melakukannya," tulis Trump.

Musk pun tidak tinggal diam dan kemudian membalas ciutan itu dengan kalimat "Lmaooo" - singkatan untuk "laughing my ass off" (saya tertawa terbahak-bahak saking lucunya).

Musk berkata pada Senin, "Saya tidak membenci pria itu, tetapi sudah waktunya bagi Trump untuk menggantung topi dan berlayar menuju matahari terbenam."

Sebelumnya Musk mengatakan dia condong mendukung Gubernur Florida Ron DeSantis untuk presiden pada 2024, dan mengatakan DeSantis akan dengan mudah mengalahkan Presiden Joe Biden dalam pemilihan. Pernyataan Musk tersebut merupakan tanggapan atas komentar yang dibuat Trump pada rapat umum politik pada Sabtu di mana dia menyebut Musk sebagai "seniman pembohong" karena mengklaim bahwa dia tidak pernah memilih Partai Republik sampai Juni ini.

"Dia bilang dia memilih saya," kata Trump.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement