Rabu 13 Jul 2022 17:49 WIB

Serangan Rombongan Belalang Hancurkan Pertanian di Italia

Wabah belalang menambah dampak kekeringan dan kenaikan biaya bahan bakar pada petani.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Tanaman kering terlihat di Bereguardo, 25 kilometer barat daya Milan di Italia utara, Jumat, 8 Juli 2022. Pemerintah Italia mengumumkan keadaan darurat awal pekan ini untuk sebagian besar wilayah pertanian utara yang kering karena hujan di tengah kekeringan. Wabah belalang menambah dampak kekeringan dan kenaikan biaya bahan bakar pada petani.
Foto: AP Photo/Luca Bruno
Tanaman kering terlihat di Bereguardo, 25 kilometer barat daya Milan di Italia utara, Jumat, 8 Juli 2022. Pemerintah Italia mengumumkan keadaan darurat awal pekan ini untuk sebagian besar wilayah pertanian utara yang kering karena hujan di tengah kekeringan. Wabah belalang menambah dampak kekeringan dan kenaikan biaya bahan bakar pada petani.

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Petani Rita Tolu melihat gelombang hitam besar menyerbu cakrawala dan mengambil alih ladang pada April. Ketika itu dia langsung tahu bahwa hanya sedikit dari pakan ternak kering dan tanaman alfalfa akan tersisa di hari-hari berikutnya.

Perempuan berusia 40 tahun itu dan petani lain yang bekerja di daerah tengah pulau Sardinia Italia telah melihat gerombolan miliaran belalang merusak tanah mereka. Serangan ini menjadi terburuk selama lebih dari tiga dekade.

Baca Juga

Invasi tersebut diproyeksikan akan mempengaruhi area sekitar 60.000 hektare tahun ini. Jumlah ini dua kali lipat dari 2021 dan sangat jauh dibandingkan dengan hanya 2.000 hektare pada 2019.

Menurut Tolu, banyak dari rekan-rekannya mungkin harus menutup bisnis. Wabah belalang menambah dampak kekeringan dan kenaikan biaya bahan bakar pada petani.