Pedagang Makanan: Harga Bahan Pokok Naik tetapi Penjualan Sepi
Rep: n-c01/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pedagang Makanan: Harga Bahan Pokok Naik tetapi Penjualan Sepi (ilustrasi). | Foto: Antara/Sigid Kurniawan
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Harga bahan-bahan pokok seperti, cabai, minyak goreng, telur, bawang merah, dan bawang putih masih mengalami kenaikan. Beberapa pedagang makanan di Kabupaten Sleman mengatakan kenaikan bahan-bahan pokok tersebut berpengaruh terhadap penjualan.
Salah satu pedagang Warung Tegal (Warteg), Rahmadi (57) mengatakan meskipun harga bahan-bahan pokok mengalami kenaikan tetapi ia tidak bisa turut menaikan harga jual makanan.
“Bahan-bahannya naik tetapi penjualan sepi, menurun drastis. Apalagi ditambah pandemi, semuanya pada takut beli makanan di luar. Kita ngga bisa naikkan harga makannya. Ya yang penting pas-pas an aja buat makan sehari-hari, kadang juga harus tombok. Buat nabung juga ngga bisa sekarang,” ujar Rahmadi saat ditemui di warung miliknya, Rabu (13/7/2022).
Rahmadi mengaku penjualan hari ini sangat sepi bahkan belum mencapai lima orang yang membeli. Untuk bertahan agar tetap berjualan ia sampai harus berhutang. Selama masa pandemi Covid-19, ia juga mengaku belum pernah sekalipun mendapatkan bantuan keringanan dari pemerintah.
Tidak berbeda jauh dengan yang disampaikan oleh Rahmadi. Salah satu pedagang gorengan, Febi Sopiana (22) mengatakan harus menyesuaikan jumlah gorengan yang dijual dengan harga bahan-bahan pokok yang mengalami kenaikan.
“Berpengaruh banget pastinya (Kenaikan harga bahan-bahan pokok terhadap penjualan – RED). Sekarang jadi agak sepi terus juga kan ada Covid. Kita mau kasih turun harga takut rugi tetapi kalau mau naik harga takut juga ngga ada pelanggan. Dulu sebelum Covid, Allhamdulillah ramai, banyak yang beli,” kata Febi saat ditemui ketika sedang berjualan.
Febi juga menjelaskan karena adanya kenaikan harga bahan-bahan dasar pembuatan gorengan. Saat ini, ia harus mengurangi jumlah gorengan yang akan dijual. Jika biasanya untuk membuat gorengan jenis molen saja ia membutuhkan lima kilogram adonan tetapi sekarang hanya bisa membuat dua kilogram.
Baik Rahmadi maupun Febi berharap kepada pemerintah agar dapat menurunkan harga bahan-bahan pokok. Menurut mereka, dengan menurunnya harga tersebut maka akan memudahkan mereka dalam berjualan untuk kehidupan sehari-hari.